Senin 08 Feb 2016 06:01 WIB

'Kembali ke Islam yang Teruji'

Nahdlatul Ulama.
Nahdlatul Ulama.

REPUBLIKA.CO.ID, BONDOWOSO -- Ulama muda kharismatik asal Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, mengajak umat Islam untuk kembali kepada rujukan Islam yang sudah puluhan tahun teruji dalam mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Kita bisa rujuk pada ormas Islam yang sudah terbukti mengawal NKRI puluhan tahun, bahkan lebih,'' kata Ahmad Azaim Ibrahimy di sela-sela kegiatan keagamaan di Kabupaten Bondowoso, Ahad (7/2) malam.

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Kabupaten Situbondo itu, menyampaikan hal tersebut terkait semakin gencarnya kelompok Islam garis keras yang berebut pengaruh di Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir, termasuk munculnya akidah yang diduga menyimpang dari Islam.

Menurut dia, perkembangan di masyarakat menjadi tanggung jawab semua pihak. Karenanya masyarakat diajak ikut berpikir untuk membentengi keluarga dan lingkungan terdekatnya dari paham-paham yang sejatinya menyimpang dari nilai-nilai luhur Islami itu.

"Adanya beberapa kelompok yang mengatasnamakan Islam, namun hakikatnya jauh dari Islam yang mereka dengunggkan. Islam tidak seperti yang mereka sampaikan, termasuk perilaku dan aksi yang mereka lakukan yang selama ini lebih kepada bentuk teror dan doktrin sesat," katanya mengingatkan.

Cucu dari ulama terkemuka almarhum KHR As'ad Syamsul Arifin ini mengajak semua masyarakat untuk mengikuti bimbingan tokoh atau ulama yang sudah puluhan tahun menjaga harmoni dan kehidupan yang rukun di bumi Nusantara ini.

"Para ulama paham bagaimana sebenarnya cita-cita pendiri negara ini. Pendiri negara ini adalah bagian dari ulama dan syuhada. Ingat, NKRI ini lahir dari darah para syuhada, termasuk yang ditunjukkan dalam peristiwa 10 November di Surabaya," katanya.

Ia menyebut peran pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari dengan Resolusi Jihad-nya yang isinya menyeru umat Islam untuk ikut berjuang mengangkat senjata melawan penjajah yang kala itu hendak menguasai kembali Indonesia.

"Ulama zaman dulu berjuang membela Tanah Air dengan nafas nilai-nilai agama. Karena itu refleksi yang perlu kita lakukan adalah menguatkan kembali paham ahlussunah waljama'ah yang sudah teruji untuk membentengi masyarakat kita," ujarnya menambahkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement