Kamis 31 Dec 2015 17:44 WIB

2016, Pemimpin Indonesia Harus Memikirkan Rakyat

Rep: Marniati/ Red: Indah Wulandari
 Motivator Neno Warisman memberikan tausiyah singkat dalam rangkaian Dzikir Nasional 2015 yang diadakan di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Kamis (31/12). (Republika/Raisan Al Farisi)
Motivator Neno Warisman memberikan tausiyah singkat dalam rangkaian Dzikir Nasional 2015 yang diadakan di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Kamis (31/12). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Memasuki tahun 2016, pemimpin Indonesia harus lebih memikirkan nasib rakyat Indonesia.

"Wahai pemimpin ini pesan saya sebagai ibu dari anak bangsa, saya katakan tidak ada waktu lagi bagimu menunda-nunda. Apalagi menunda hari kembalimu pada Allah," ujar pendakwah Neno Warisman saat ditemui dalam acara Zikir Nasional Republika di Masjid At Tin Jakarta, Kamis (31/12).

Menurutnya, jika pada tahun mendatang masih ada pemimpin negeri yang menggunakan rakyat untuk kepentingan pribadi maka berhenti saja dari jabatannya. Namun, jika perhatian yang diberikan kepada rakyat benar dan tidak mengambil kesempatan, maka teruskanlah perjuangan tersebut.

Ia melanjutkan, jika memang kebaikan yang besar dinilai sulit maka para pemimpin negeri ini dapat mencobanya dengan melakukan kebaikan yang kecil.

“ Jangan gadaikan diri dengan menjual rakyat, omongan palsu dan kebohongan publik yang nantinya hanya akan membesarkan kantong dosa,” ujar Neno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement