Kamis 24 Dec 2015 14:51 WIB

Mensos Ajak Hormati Perbedaan

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Foto: ROL/Sadly Rachman
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk menghormati perbedaan dalam beragama saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (24/12).

"Hari ini kita peringati lahirnya Nabi Muhammad SAW, besok kita peringati kelahiran Isa Al-Masih," kata Khofifah dihadapan ribuan masyarakat dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mojokerto, Jawa Timur.

Perbedaan, menurut dia, memang ada dan telah diciptakan oleh Allah SWT. Karena itu masyarakat perlu menyikapi perbedaan tersebut secara bijak. "Kenapa di Jawa Timur itu ada juga yang beragama Hindu, ada yang merayakan Natal, tidak semua Islam. Ya kalau semua sama juga tidak enak kan," ujar dia.

Ia mencontohkan mengapa di Mojokerto saja yang punya oleh-oleh panganan onde-onde enak. Karena jika setiap daerah juga bisa membuat onde-onde yang enak, maka Mojokerto tidak bisa punya jajanan khas.

 

Dalam peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di lapangan Raden Wijaya, Mojokerto, yang dihadiri ribuan orang mengenakan batik berwarna oranye tersebut dibuka dengan arak-arakan tumpengan onde-onde setinggi tiga meter. Hanya dalam hitungan detik onde-onde yang merupakan panganan khas Mojokerto itu ludes diperebutkan masyarakat yang hadir pada hajatan besar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu.

Masih dalam acara yang sama, Pemerintah Kota Mojokerto menggelar acara tahunan Kenduri Maulid Nabi Muhammad SAW dengan 5.000 Layah. Acara ini berisi nasi kuning lengkap dengan ayam dan lauk-pauk lainnya.

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus yang juga hadir mengatakan kegiatan tersebut juga menjadi usaha Pemerintah Kota Mojokerto ingin mengangkat budaya lokal masyarakat yaitu kenduren. Kearifan lokal masyarakat ini dijadikan sebagai agenda pariwisata di setiap merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Mojokerto.

Sebelum menyantap bersama 5.000 layah Wali kota Mojokerto meminta semua yang hadir untuk mengangkat layah yang telah disediakan. "Ayo semuanya diangkat dulu layahnya sama-sama, biar bisa diabadikan, 5.000 layah hanya ada di Mojokerto," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement