Rabu 25 Nov 2015 14:42 WIB

Pesantren Inovatif Al-Ibda Lahirkan Calon Pemimpin Saleh

Rep: c 12/ Red: Indah Wulandari
Pengajar Pesantren Al-Ibda
Foto: sekolahalamquran.com
Pengajar Pesantren Al-Ibda

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pesantren Inovatif Al-Ibda berlokasi di Jalan Sirnagalih Tegal Ilat Desa Sekarwangi, Soreang, Kabupaten Bandung. Pesantren yang berdiri sejak 2013 lalu ini menghadirkan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama dengan mengusung konsep boarding school.

Pengasuh Ponpes Inovatif Al-Ibda Nasrullah Lc. menjelaskan, ponpes ini berdiri dengan tujuan untuk menghadirkan para pemimpin yang inovatif dan saleh. Sehingga lahir sosok-sosok pemimpin saleh yang membuat negeri ini menjadi negara baldatun toyyibatun waroobun gofur.  

"Menciptakan dan menyiapkan generasi masa depan Indonesia dengan kepribadian yang kuat dalam memimpin dan memajukan negeri ini," ujar dia, Rabu (25/11).

Untuk mendukung visi tersebut, ada empat landasan yang dipegang oleh pesantren ini dalam membina para santri dan santriwatinya. Pertama, Tahfiz Alquran (hafalan Alquran). Setelah lulus dari SMP, tiap siswa ditargetkan memiliki hafalan sebanyak 10 juz.

Bagi santri kelas 1 SMP, sebelum melanjutkan ke kelas 2 SMP, harus memiliki terlebih dulu hafalan Quran sebanyak 4 juz. Di kelas dua SMP, pun dengan target hafalan 4 juz. Kemudian, target hafalan juz Alquran bagi santri kelas 3 SMP berjumlah 2 juz. Target yang lebih sedikit ini agar santri di kelas ini bisa fokus dengan ujian akhir untuk masuk ke jenjang SMA.

Meski target hafalan juz bagi santri SMP ini tergolong cukup banyak, 10 juz, tapi banyak santri mampu memenuhi target hafalan Alquran sebanyak 10 juz ini. Bahkan, di antara mereka, ada yang bisa melampaui target tersebut. "Ada yang sampai lebih dari itu, 11 juz, 12 juz," tutur dia.

Perhatian pesantren yang begitu besar terhadap hafalan Alquran, prestasi di tingkat regional pun banyak diraih. Misalnya, di tahun ini, Ponpes Inovatif Al-Ibda telah meraih juara 1 Tahfizh Ibnu Aqil Ibnu Sina (IAIS) 2015 tingkat Bandung Raya.

Selain itu, pada tahun ini juga telah menyabet juara 1 Tahfizh Ad-Dimyati tingkat Bandung Raya. "Meski ini baru, tapi sudah dikenal gaung tahfiz karena kita yakin bahwa Alquran itu ada kebesaran ada kejayaan ada segalanya," ujar dia.

Santri yang masih belum mampu mencapai target hafalan juz sebelum lulus SMP, kata dia, akan terus didorong dan dimotivasi, baik itu oleh gurunya ataupun oleh orang tuanya sendiri.

"Kita juga komunikasikan dengan orang tuanya, bagaimana perkembangan anaknya soal hafalan Alqurannya, mereka juga ikut memberikan motivasi selain oleh guru di sini," ujar dia.

Kedua, yakni Ilmu Agama. Ilmu agama yang diberikan yaitu menggunakan kitab Bulughul Maram dan Tafsir Jalalain. Dua kitab ini disampaikan pada malam hari, setelah menunaikan ibadah salat Isya. Ketiga, yakni Ilmu Umum.

Keempat, ponpes ini juga berupaya untuk membangun karakter tiap santri agar memiliki jiwa kepemimpinan yang matang sehingga bisa ikut bersama-sama memajukan pembangunan Indonesia dalam aspek apapun.

Untuk membangun kepercayaan diri sebagai seorang pemimpin di tengah masyarakat, tiap Kamis malam digelar agenda Muhadhoroh yang salah satunya diisi dengan sesi pidato dari tiap santri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement