Kamis 15 Oct 2015 07:48 WIB

Lapas Ladang Basah Dakwah

Dakwah YDSF di lapas dilakukan di dalam dan luar penjara, termasuk dalam pemberdayaan napi dan eks napi.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Dakwah YDSF di lapas dilakukan di dalam dan luar penjara, termasuk dalam pemberdayaan napi dan eks napi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Lembaga pemasyarakatan (lapas) sangat memerlukan kehadiran para juru dakwah. “Lapas merupakan ladang dakwah yang basah. Tidak banyak saiangannya. Sangat disayangkan,  belum banyak da’i yang mau menyentuh lapas,” kata Ali Mansur di Bogor, Ahad (11/10).

Lelaki yang bergabung dengan Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) Cabang Jakarta  itu sudah enam tahun berdakwah di lapas di wilayah Bogor, Jawa Barat.

“Sebelumnya saya sudah mengajak banyak lembaga amil zakat nasional (Laznas) untuk berdakwah di lapas, namun kebanyakan belum mau terjun ke sana. Setahu saya, baru YDSF yang sangat concern berdakwah di penjara,” kata Ali Mansur yang sehari-hari bertugas sebagai  marketing dan fund rising YDSF kantor kas Bogor.

Menurut Ali, penting sekali bagi semua Laznas  untuk hadir berdakwah di lapas. “Para napi sangat memerlukan dakwah yang menyejukkan dan memberikan harapan. Alangkah baiknya kalau semua Laznas mau berdakwah di lapas,” papar  Ali yang  didampingi Trisno Solahuddin, da’i YDSF yang sejak setahun lalu juga berdakwah di lapas Bogor.

Ali mengemukakan, dalam kegiatan dakwah di lapas Bogor,  YDSF bekerja sama dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bogor, Yayasan Serumpun Anak Negeri, Amil Zakat Anak Negeri (AZAN), Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur, Perkumpulan Pemulihan Komunitas Adiksi Rumah Singgah PEKA, dan Persaudaraan Warga Binaan Indonesia (PWBI) Bogor.

“Kegiatan kami tidak hanya di dalam lapas, tapi juga di luar lapas. Salah satunya adalah mendukung PWBI Bogor dalam kegiatan  bertajuk ‘Eks Napi dan Pengguna Napza Peduli Sampah Sempur, Bogor', yang diadakan hari Ahad (11/10),” papar Ali Mansur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement