Senin 10 Aug 2015 22:25 WIB

Kepengurusan PBNU Segera Dibentuk

Wakil Rais Aam terpilih KH Maruf Amin (kanan) didampingi Ketua Panitia Daerah Muktamar NU ke-33 Saifullah Yusuf (kiri) menandatangani sebuah dokumen seusai sidang pemilihan Rais Aam PBNU 2015-2020 pada Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, Rabu (5/8).
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru/
Wakil Rais Aam terpilih KH Maruf Amin (kanan) didampingi Ketua Panitia Daerah Muktamar NU ke-33 Saifullah Yusuf (kiri) menandatangani sebuah dokumen seusai sidang pemilihan Rais Aam PBNU 2015-2020 pada Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, Rabu (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KH Said Aqil Siroj yang baru saja terpilih menjadi ketua umum PBNU dalam muktamar ke-33 NU akan secepatnya membentuk struktur kepengurusan NU agar bisa segera menyusun program kerja yang melaksanakan kegiatan. 

Insyaallah minggu depan sudah beres. Kiai Makruf akan punya gawe besar, yaitu haulnya Syeikh Nawawi Al Bantani Jum’at malam, setelah itu baru kita rapat,” katanya di gedung PBNU, seperti dilansir NU Online, Senin (10/8).  Ia mengaku, saat ini usulan nama para pengurus, baik di jajaran syuriyah, tanfidziyah maupun di lembaga dan lajnah sangat banyak. 

“Waduh, sudah sangat banyak, tetapi tidak mungkin masuk semua. Kalau istilahnya Jokowi, tidak ada transaksional. Pengurus yang akan kita pilih dengan mempertimbangkan agenda NU ke depan.” 

Mereka yang menjadi pengurus harus sudah pernah aktif di lingkungan NU atau badan otonom, dan tidak merangkap jabatan di partai politik.  Ia juga berjanji akan mengakomodasi warga NU potensial, meskipun dalam momen muktamar lalu mendukung calon lain.

 

“Saya akan mengakomodasi semuanya, ngak ada rasa permusuhan atau dendam karena ke depan tantangannya sangat berat, kita memasuki pasar bebas, globalisasi yang sangat menantang, ekstrimisme, radikalisme dan lainnya.”

Mengenai program ke depan, fokus yang akan dilakukan adalah melanjutkan program yang saat ini belum tuntas. 

“Agenda baru, akan saya prioritaskan luar Jawa. Pelajaran bagi saya, luar Jawa sering mengkritik saya, merasa kurang diperhatikan. Saya terima kritikan itu,” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement