Sabtu 08 Aug 2015 09:10 WIB
Muktamar NU

KPNU: Kang Said Jangan Ulang Kesalahan!

Ketua Umum PBNU terpilih KH. Said Aqil Siradj (kanan) didampingi Rais Aam Syuriah PBNU KH. Maruf Amin tersenyum ketika dirinya kembali terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2015-2020 pada Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/8) dini hari.
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Ketua Umum PBNU terpilih KH. Said Aqil Siradj (kanan) didampingi Rais Aam Syuriah PBNU KH. Maruf Amin tersenyum ketika dirinya kembali terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2015-2020 pada Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/8) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagai kelompok anak muda di kultural organisasi, Kaukus Pemuda Nahdlatul Ulama (KPNU) memberikan saran dalam penyusunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2015-2020.

“Pesan kami hanya satu, Kang Said (KH Said Aqil Siroj) jangan mengulang kesalahan yang sama saat penyusunan kepengurusan masa khidmat yang lalu,” ungkap Ketua KPNU Agus Susanto, dalam rilisnya, Sabtu (8/8).

Meski tidak secara gambalng menyebut nama, Agus mengindikasikan adanya beberapa pengurus yang justru melemahkan program kerja yang sudah disusun dan dijalankan.

“Bahkan ada yang sengaja mewacanakan perubahan poin-poin dalam AD/ART yang melemahkan posisi PBNU di mata PWNU, PCNU, dan PCINU. Saya yakin Kang Said sudah paham dengan nama-nama yang saya maksud, dan Kang Said harus tegas, mereka jangan sampai diakomodir lagi masuk dalam kepengurusan,” urai Agus.

Lebih lanjut Agus menyebut beberapa kriteria untuk bisa masuk dalam kepengurusan PBNU. Yakni, menjunjung tinggi paham Islam Ahlussunah wal Jamaah, pekerja keras, berintegritas dan loyalitas tinggi, kapabilitas di bidangnya, serta khidmat untuk NU dan umat.

Untuk kriteria pekerja keras, KPNU meminta Kang Said mengakomodir anak-anak muda NU yang dinamis, produktif, dan kreatif, namun tetap memiliki integritas dan kredibilitas yang lurus, baik, dan jujur.

Sementara, poin loyalitas harus dinilai berdasarkan sosok yang mau mendukung penuh kebijakan Ketua Umum PBNU.

“Kami prihatin ketika Kang Said dinilai gagal menjalankan roda organisasi, padahal yang sebenarnya itu karena ulah oknum-oknum dalam kepengurusan sendiri. Sekali lagi kami berpesan, Kang Said jangan mengulang kesalahan yang sama,” tegas Agus.

Untuk kriteria khidmad kepada NU dan umat, Agus menilai pentingnya kepengurusan PBNU mendatang diisi oleh sosok yang aktif dalam berorganisasi.

“Jangan sampai ada pengurus yang hanya numpang nama. Ada namanya tapi orangnya tidak pernah muncul dalam kegiatan-kegiatan organisasi,” pungkasnya.

KH Said Aqil Siroj ditetapkan sebagai Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-33 di Jombang, Jawa Timur, setelah dalam pemungutan suara unggul atas pesaing terdekatnya,  As’ad Said Ali, ia berhasil mengantongi dukungan 287 suara, sementara As’ad mendapatkan 107 suara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement