Jumat 17 Jul 2015 04:04 WIB

Pesan di Balik Arti Takjil

Taubat massal pengikut aliran sesat.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Taubat massal pengikut aliran sesat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bulan Ramadhan meninggalkan sejumlah hikmah agar umat Islam menjalani kehidupan lebih baik.

“Banyak pelajaran dan hikmah puasa untuk kehidupan kita yang lebih baik. Satu di antaranya adalah berkaitan dengan berbuka puasa yang sering disebut dengan istilah Takjil yang artinya bersegera, segera berbuka puasa,” terang Sekretaris Departemen Dakwah dan Pengkajian Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) ustadz Ahmad Yani dilansir dari website dmi.or.id, Jumat (17/7).

Kenapa? Karena sudah waktunya. Itu artinya, apa yang harus segera kita lakukan, segeralah melakukannya, jangan ditunda-tunda. Menunda apa yang harus kita lakukan paling tidak mengakibatkan empat hal.

Pertama, membuat motivasi kita menurun bahkan kehilangan motivasi. Kedua, kehilangan momentum. Ketiga, tidak mendapatkan nilai yang paling utama  hingga sama sekali tidak mendapatkan nilai dan Keempat yang paling merugikan adalah kehilangan kesempatan sehingga kitapun tidak memungkinkan lagi untuk melakukannya.

Ustadz Yani yang menyampaikan hal tersebut sebagai teks khutbah shalat Idul Fitri 1436 Hijriah menyimpulkan bahwa empat hal yang harus disegerakan dalam hidup.

Pertama, ujarnya, segera dalam amal sosial. Segala kebaikan yang sudah diniatkan, maka dituntut untuk segera melakukannya, misalnya, dalam hubungan sosial. Begitu pula dengan niat kita mau bersedekah, segera lakukan, karena bersedekah itu tidak harus menunggu kita menjadi orang kaya.

Lalu, bersegera dalam taubat. Bertaubat yakni kembali kepada Allah, karena dosa menyebabkan orang menjauhi Allah SWT dengan segala ketentuan-Nya.

“Karena kita tidak tahu kapan kematian akan datang kepada kita dan kita menyadari bahwa kematian itu bisa datang kapan saja, maka taubat harus kita lakukan sesegera mungkin” katanya.

Ustadz Yani pun menyebutkan bahwa Allah SWT sudah memerintahkan hal tersebut dalam Surah Ali Imran [3]:133 yang berbunyi,” Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”

Ketiga, segera dalam beribadat, misalnya shalat di awal waktu jauh lebih utama ketimbang ditunda-tunda hingga menjelang waktu berikutnya. Bahkan ibadah Jumat jangan sampai ditunda kedatangan kita ke masjid hingga khatib hampir selesai berkhutbah, hal ini karena prosesi ibadah Jumat itu dimulai saat khatib naik mimbar.

“Keempat, segera dalam membayar utang. Bagi seorang muslim, utang merupakan sesuatu yang harus segera dibayar, ia tidak boleh menyepelekan utang meskipun nilai atau jumlahnya kecil karena hal ini bisa menjadi kendala untuk bisa masuk ke dalam surga,” tegas ustadz Yani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement