REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti
Aktivitas keagamaan dilakukan sebelum dan sesudah bekerja.
Meitra mengatakan seluruh karyawati merupakan jamaah majelis taklim. “Setiap Jumat kami selalu mengundang mereka untuk menghadiri kajian,” katanya.
Namun, sering kali kegiatan berbenturan dengan kesibukan mengurus pekerjaan masing-masing. Sehingga, biasanya kajian dihadiri sekitar 50 orang jamaah.
Kajian keagamaan memang penting untuk menambah ilmu, wawasan, dan sebagai sumber inspirasi karyawati. Taklim rutin ini pun sangat berpengaruh pada peningkatan semangat kerja dan profesionalitas mereka sehari-hari.
Sehingga, rasa tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban mereka pun semakin meningkat. Menurutnya, akidah dan akhlak yang terbangun dengan baik akan berpengaruh positif pada budaya kerja dan pencapaian kerja.
Dengan adanya kajian rutin tersebut bertujuan agar keimanan jamaah semakin meningkat. Selain itu, juga dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah di antara karyawan Bank Muamalat.
Selain tahsin dan taklim, kegiatan keagamaan lain juga sering diselenggarakan oleh pengurus majelis taklim. Kegiatan tersebut, di antaranya muhasabah yang dilanjutkan dengan qiyamul lail, nuzulul Quran, dan Maulid Nabi SAW.
Selain itu, beberapa divisi rutin menyelenggarkan kegiatan secara internal. Seperti, Human Capital Division yang mengadakan kegiatan membaca Alquran sebanyak satu halaman setiap hari sejak pukul 07.30 WIB atau sebelum jam kerja dimulai.
Setiap kantor cabang Bank Muamalat pun biasanya mengadakan doa bersama saat memulai dan mengakhiri aktivitas bekerja. Biasanya doa bersama dilakukan setiap pukul 08.00 WIB dan pukul 17.00 WIB.
Agar kegiatan berjalan dengan lancar, kajian taklim tersebut dikelola oleh pengurus yang berasal dari berbagai divisi di Bank Muamalat.
Khusus di kantor pusat, majelis taklim dikelola karyawati dari Corporate Secretary Division, Human Capital Division, dan Muamalat Club. Sedangkan, kepengurusan di kantor cabang berbeda-beda setiap cabangnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
