Kamis 06 Mar 2014 16:52 WIB

Dino: Abad 21 Masa Kejayaan Islam

Dino Patti Djalal
Foto: Yogi Ardhi/ Republika
Dino Patti Djalal

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal meyakini abad ke-21 akan menjadi momentum kembali berlangsungnya masa kejayaan dunia Islam. "Hal itu ditandai dengan munculnya pergerakan ke arah Islam progresif dan Islam unggul," kata Dino di hadapan sekira 100 orang santri Pondok Pesantren Modern Pendidikan Al-Quran IMMIM, Makassar, Kamis (6/3).

Kemunculan tokoh-tokoh berlatar belakang Islam di panggung global, juga semakin menumbuhsuburkan optimisme masa kejayaan Islam kembali terjadi di abad ke-21. "Misalnya Muhammad Yunus dari Bangladesh yang berhasil memperoleh Hadiah Nobel," ujar Dino, yang juga peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.

Keyakinan dunia Islam dapat memperoleh kejayaan di abad ke-21, kata Dino, sangat penting untuk ditanamkan, mengingat hal tersebut pernah terjadi di masa lalu. "Pada abad ke-7 dan ke-13, peradaban Islam pernah mencapai puncak sebagai peradaban paling mutakhir di dunia. Di masa itu bahkan melampaui peradaban di Cina, India bahkan Eropa," kata Dino.

Akan tetapi, peradaban Islam kemudian tidur panjang selama hampir 700 tahun dan terlambat ikut ambil bagian dalam sejumlah momentum yang mengubah konstelasi inovasi dunia. "Banyak momentum perubahan skala global yang dilewatkan umat Islam selama 700 tahun itu. Revolusi militer, zaman pencerahan, demokratisasi, revolusi industri, revolusi transportasi dan informasi semua bermuara di Barat, sementara umat Islam selalu terlambat ambil bagian," paparnya.

"Bahkan, selama masa 700 tahun tersebut peradaban Islam bukan hanya stagnan, namun sebagian mengalami kemunduran," tambah Dino.

Dorongan ke arah terbentuknya kejayaan dunia Islam di abad ke-21 juga terlihat dengan contoh nyata yang Dino dapatkan selama menjalani tugas sebagai Dubes Indonesia untuk AS. "Di AS sana, Islam menjadi agama dengan pertumbuhan penganut terbesar, dari sebelumnya 3 juta orang ketika saya awal ditunjuk menjadi Dubes pada 2010 menjadi 7 juta pemeluk," ujarnya.

Sementara itu di dunia politik, tingkat partisipasi umat Islam di AS juga terlihat dengan adanya dua orang muslim yang menjadi anggota kongres.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement