Ahad 24 Mar 2019 20:10 WIB

Para Ulama Tasawuf Asia Tenggara Gelar Muzakarah di Batam

Muzakarah diharapkan mampu mencetak kader ulama tasawuf yang ulung.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nashih Nashrullah
Muzakarah Pengkaderan Tauhid Tasawuf Asia Tenggara Ke-2 di Lapangan Welcome To Batam (WTB), Kota Batam, Kepulauan Riau, Ahad (24/3).
Foto: Dok MPPTI
Muzakarah Pengkaderan Tauhid Tasawuf Asia Tenggara Ke-2 di Lapangan Welcome To Batam (WTB), Kota Batam, Kepulauan Riau, Ahad (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM – Ratusan ulama tasawuf dari negara-negara Asia Tenggara menggelar pertemuan di Batam, Kepulauan Riau, Ahad malam (24/3). 

Para ulama tasawuf dari seluruh negara ASEAN ini berkumpul dalam rangka Muzakarah Pengkaderan Tauhid Tasawuf Asia Tanggara ke-2, yang akan dibuka secara resmi pada Ahad malam ini di Lapangan Welcome To Batam (WTB).   

Baca Juga

Rencananya acara pembukaan akan dihadiri Gubernur Kepuluan Riau, Nurdin Basirun, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Republik Indonesia Juraidi, Walikota Batam Muhammad Rudi, Ketua DPRD Batam Nuryanto, Kapolresta, Danramil, para ulama dan pimpinan ormas keagamaan serta ribuan jamaah dari berbagai wilayah di Indonesia.  

Sejak Sabtu (21/3) pagi, para ulama dari berbagai negara sudah memasuki Batam melalui Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Pelabuhan Batam Centre serta pelabuhan lainnya. Mereka akan menginap di Asrama Haji Batam yang memiliki kapasitas sekitar 1.000 kamar.   

Pimpinan Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTT) Asia Tenggara, Abuya Syekh Amran Waly al-Khalidi, menyatakan Muzakarah Tauhid Tasawuf Asia Tenggara Ke-2 ini  diharapkan bisa menghasilkan kader ulama tasawuf yang berakhlak mulia dan senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan umat serta terus menebarkan kesejukan dan kedamain.  

“Pengkaderan ulama tasawuf ini diharapkan sebagai penyambung lidah dari cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia juga sebagai penyambung para nabi dan rasul yang diutus agar kita dapat beriman dan beramal salehsehingga hidup bahagia di dunia dan di akhirat kelak,” ujar Abuya.  

Pengkaderan ini, lanjut Abuya,  merupakan misi dakwah agar setiap warga negara, terutama umat Islam dapat saling membantu dan menyeru kepada kebaikan yang memberikan manfaat di dalam kehidupan sehari-hari, serta tidak lagi ada keinginan untuk melakukan ujaran kebencian apalagi permusuhan.  

Ketua Umum Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPPTI) yang juga menjadi Ketua Panitia Muzakarah, Abi Sahal Tastari Waly, enyatakan, hingga Sabtu (23/4), jumlah peserta Muzakarah yang terdaftar di panitia sudah mencapai 600 orang. 

Mereka merupakan para pimpinan pondok pesantren, pimpinan dayah, pimpinan majelis zikir, pimpinan lembaga keagamaan serta para pengkaji tauhid tasawuf dari negara-negara Asia Tenggara. 

“Jumlah peserta ini kemungkinan akan terus bertambah, karena proses pendaftaran dan pendataan oleh panitia masih terus berjalan. Kami mohon dukungan semuanya, agar acara ini berjalan dengan lancar untuk membawa kebaikan bagi bangsa dan negara,” ujar Abi Sahal. 

Muzakarah akan dipusatkan di Asrama Haji Batam selama dua hari penuh dari 25–26 Maret. Sementara setiap malamnya, akan diisi dengan zikir akbar dan penyampaian tausiyah. 

Narasumber utama pada Muzakarah ini  antara lain Abuya Syekh H Amran Waly al-Khalidi (Aceh), Syekh Muhammad Zein  Djarnuzi (Pimpinan Pondok Pesantren Roudhoh Al-Hikam, Cibinong, Bogor, Jawa Barat), Tuan Guru Muhammad Sholeh (Malaysia), Abi Rozali (Malaysia), dan Tuan Guru Wan Abdul Qodir (Thailand).   

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement