Ahad 24 Mar 2019 13:49 WIB

Kemenag Fasilitasi Layanan Gratis Unduh Kitab Klasik

Dana program fasilitas gratis bagi perguruan tinggi ini Rp 600 juta.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Perpustakaan Masjid Istiqlal. Pengunjung membaca buku di Perpustakaan Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (4/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Perpustakaan Masjid Istiqlal. Pengunjung membaca buku di Perpustakaan Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan layanan referensi berbasis digital yang bisa diakses dan diunduh secara gratis. 

Layanan ini diperuntukkan bagi seluruh pegiat akademis perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) Kemenag. 

Baca Juga

Pihak Kemenag telah mengeluarkan anggaran khusus untuk dapat mengakses ribuan kitab digital dari situs Early Arabic Printed Books dari British Library. 

Situs tersebut memuat literature kitab-kitab keislaman klasik dari abad ke-14 sampai abad ke-20. Kitab yang tersedia tidak hanya berbahasa Arab, tetapi juga kitab-kitab berbahasa Melayu. 

“Program ini penting bagi peningkatan kualitas penelitian dan keilmuan di semua UIN, IAIN, dan STAIN,” kata Kepala Seksi Penelitian dan Pengelolaan HKI Direktorat Diktis Kemenag, Mahrus, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Ahad (24/3).

Mahrus menjelaskan bila pihak kampus ingin mengakses sendiri, mereka harus mengeluarkan biaya tidak sedikit, sekitar Rp 150 juta per kampus. Melalui program ini, Kemenag sudah memfasilitasi dengan mengeluarkan sekitar Rp 600 juta untuk seluruh PTKIN. 

Menurut dia, kebijakan yang sudah masuk tahun kedua ini, mendapat sambutan positif dari berbagai kampus. Mereka merasa terbantu dengan ini, meskipun jumlah pengakses belum sesuai dengan harapan.  

Menurutnya, saat ini pengambil manfaat terbesar dari layanan tersebut adalah UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Dia berharap pada 2019 ini, layanan kitab-kitab digital gratis ini bisa digunakan lebih optimal.  

"Di antara distingsi PTKIN itu terdapat pada literatur Arab ini. Penting bagi PTKIN memaksimalkan layanan pengunduhan gratis," lanjutnya. 

Saat ini, Kemenag hanya membuka akses tersebut untuk kalangan terbatas, terutama PTKIN. Proses pengaksesan dan pengunduhan kitab digital pun mesti melalui jaringan internet dalam IP Adress kampus bersangkutan.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement