Senin 04 Feb 2019 13:28 WIB

Ma'ruf Amin: NU Punya Tanggung Jawab Kebangsaan yang Berat

Saat ini muncul paham keagamaan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai di Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
KH Ma'ruf Amin
Foto: dok. TKN
KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menilai pesantren dan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai peran dan tanggung jawab yang berat. Menurut Ma'ruf, kini bukan saja tanggung jawab keagamaan melainkan juga tanggung jawab kebangsaan dan kenegaraan.

Hal itu disampaikan Kiai Ma'ruf saat menggelar silaturahim dengan kalangan ulama NU dan Pengasuh Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon Semarang, Jawa Tengah, Senin (4/1).  Ma'ruf menilai tugas para ulama saat ini sangat berat, karena ulama, selain dihadapkan pada perannya dalam mengembangkan nilai-nilai kegamaan juga memiliki peran untuk mengawal yang disebutnya wilayah kebangsaan dan kenegaraan.

"Maka itu para ulama di dalam mengembangkan kenegaraan karena NU sebagai jamiyah dinniyah islamiyah sesuai dengan bidang keagamaan Islam bagaimana membangun Islam yang damai," kata Ma'ruf dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Senin (4/2).

Ma'ruf melanjutkan, apalagi saat ini muncul paham-paham keagamaan yang berkembang di Indonesia yang tidak sejalan dengan nilai-nilai keagamaan yang selama ini dianut di Indonesia. Dari sini, Ma'ruf menganggap peran ulama NU dan pesantren harus ditingkatkan kembali.

Karenanya, perlunya ada langkah antisipasi untuk mencegah makin banyak kemunculan paham keagamaan yang tak sesuai. Karenanya, dibutuhkan kembali ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah kembali ke tempat-tempat ibadah seperti Masjid.

"Dulu kita orang NU sering kehilangan sendal di masjid, belakangan kehilangan masjid, tinggal sendalnya (yang tidak hilang). Ini problem-problem yang kita hadapi, maka harus ada langkah-langkah antisipasi," kata Ma'ruf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement