Senin 28 Jan 2019 23:11 WIB

'Pelaksanaan Syariat Islam di Aceh Mendekati Sempurna'

Kesadaran menjalankan syariat Islam menjadi kesadaran bersama masyarakat.

Sejumlah pengunjung yang datang dari berbagai daerah berada di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (22/6).
Foto: Antara/Ampelsa
Sejumlah pengunjung yang datang dari berbagai daerah berada di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan pelaksanaan Syariat Islam di provinsi ujung paling barat Indonesia itu telah mendekati kaffah. 

"Saya yakin syariat Islam di Aceh sudah mendekati kaffah. Generasi muda pun sudah mulai bangga dan berani menyatakan bahwa Aceh Negeri Syariah," kata Nova Iriansyah di sela-sela meresmikan Masjid H Keuchik Leumiek di Gampong Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata Kota, Banda Aceh, Senin (28/1). 

Ia menjelaskan pelaksanaan syariat Islam yang berlangsung saat ini terus diupayakan kepada subtansi sehingga upaya mewujudkan syariat Islam secara kaffah dapat terwujud. 

"Sebagai daerah yang melaksanakan syariat Islam memakmurkan masjid harus menjadi lambang syiar agama Islam di Bumi Serambi Mekkah," kata Nova.

 

Menurut Nova, berjalannya berbagai aktivitas keagamaan di sebuah masjid menjadi indikator telah membaiknya kehidupan berlandaskan syariah dan menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat pelaksanaan ibadah, tapi juga menjadi aktivitas keagamaan dan sosial lainnya yang  merupakan bagian dari syiar agama.  

"Salah satu upaya mengoptimalkan itu adalah, orientasi fungsi harus lebih menonjol dan dominan dibandingkan orientasi fisik bangunannya," katanya. 

Ia menambahkan agar masjid menjadi pusat permberdayaan dan pembinaan umat dapat dilakukan dalam tiga aspek yakni titik fokus pada bidang manajemen mulai dari sumber daya manusia sampai kepada mekanisme pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel.

Kedua, berada pada bidang pemakmuran masjid berupa kegiatan-kegiatan pelayanan umat atau jamaah, baik yang berkaitan dengan ibadah khusus atau ibadah umum dan Ketiga aspek yang menyangkut dengan legalitas bangunan, arsitektur, kebersihan, keindahan dan segala macam yang berkaitan dengan pembangunan dan perawatan. 

Sebelumnya, H Harun Keuchik Leumiek mengatakan Masjid yang dibangun dirinya bersama keluarga tersebut memiliki luas lahan 2.500 meter dengan kapasitas jamaah sebanyak 1.000 jamaah. 

"Alhamdulillah dengan izin Allah pembangunan Masjid ini sudah selesai dan ini merupakan keinginan kami untuk dapat membangun sebuah Masjid yang nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya. 

Harun mengatakan Masjid yang dibangun pada 10 Juli 2016 dan diresmikan oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah ditebalkan dengan nama ayahnya H Keuchik Leumik. 

"Masjid yang kami bangun ini terinspirasi dari bangunan bergaya Timur Tengah dengan perpaduan relif  diantaranya Masjid Madinah, Maroko, dan Spanyol," katanya. 

Harun menambahkan Masjid yang dibangun dengan dana sepenuhnya dari keluarga besarnya tersebut tidak hanya akan dimanfaatkan sebagai tempat ibadah, tapi juga akan difungsikan sebagai pusat kegiatan keagamaan sosial. 

"Alhamdulillah dengan pertolongan Allah dan atas semua dukungan dari masyarakat pembangunan Masjid Keuchik Leumiek telah selesai kami bangun dan akan menjadi milik kita bersama," katanya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement