Sabtu 26 Jan 2019 12:50 WIB

Dai Tangguh BMH Menembus Hutan di Tengah Hujan

Ia menjalankan tugas pembinaan mualaf di pedalaman Halmahera, Maluku Utara.

Suasana pembinaan mualaf pedalaman Halmahera usai shalat  Maghrib bersama.
Foto: Dok BMH
Suasana pembinaan mualaf pedalaman Halmahera usai shalat Maghrib bersama.

REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA -- Dai Tangguh memang menjadi brand program yang diangkat Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Tetapi, dalam realitanya, hal itu bukan sebatas brand, tetapi memang sebuah pemandangan nyata. Hal ini di antaranya bisa dilihat dari etos dakwah dai BMH di Halmahera, Maluku Utara dalam membina mualaf di pedalaman yang berlokasi di hutan-hutan.

Dai tangguh tersebut di pedalaman Halmahera itu  bernama Ustaz Nur Hadi. “Ustaz Nur Hadi memang punya semangat tinggi dalam dakwah, terutama dalam menjalankan tugas pembinaan mualaf pedalaman Halmahera. Di sini bukan saja mental yang diuji, tetapi juga fisik. Dalam beberapa hari, 14-19 Januari 2019,  Ustadz Nur Hadi bersama tim BMH mesti rela menembus hutan dengan jalan kaki yang ditemani guyuran hujan,” terang Kepala BMH Perwakilan Maluku Utara, Arif Ismail melalui rilis ang diterima Republika.co.id, Sabtu (26/1).

Sebelumnya, saat menuju titik keberadaan mualaf yang berada di hutan, tim mesti menggunakan kapal kayu sebagai satu-satunya tranportasi untuk menuju daerah Maba Utara.

“Takdir Allah, kami terjebak badai. Kapal sudah tak seimbang, miring ke kanan-kiri, depan- belakang. Beberapa kali kapal melambatkan kecepatannya karena mengikuti gerakan ombak laut yang besar. Alhamdulillah kami selamat,” tutur Ustaz Nur Hadi.

Tetapi, tantangan belum usai. Setelah menyeberang laut, kini mereka harus menyeberang sungai. “Setelah menyeberang laut, kami kembali harus menyusuri sungai. Nah, kapal fiber masyarakat yang menjemput kami berukuran lebih kecil lagi. Tapi, Alhamdulillah aman. Hanya saja, anggota tim ada yang ketakutan, kala kapal tiba-tiba dihadang buaya. Syukur kepada Allah,  buaya itu ternyata hanya lewat, sehingga tidak mengganggu kami,” imbuh Nur Hadi.

photo
Penyerahan paket bantuan untuk mualaf pedalaman oleh Ustaz Nur Hadi.

Usai menyusuri sungai, perjalanan belum berakhir. “Kami harus rela jalan jauh berjam-jam lamanya. Setelah tiba, shalat dan waktu mulai malam kami istirahat. Tetapi karena memang cuaca hujan, atap bocor, akhirnya kami mesti rela tidur dengan baju basah di badan,” ungkapnya.

Namun, Nur Hadi sangat bahagia. Kala tiba waktu sepertiga malam, ia dan tim BMH bangun untuk Tahajud. Masyarakat binaannya ternyata ikut bangun dan shalat Tahajud bersama.

“Saya akui ini tidak mudah. Lelah sekali. Tapi saat melihat orang-orang suku itu ikut bangun tanpa kami perintah,  tanpa kami ajak, ada kekuatan ada energi baru yang menghembus dalam dada ini, sehingga kami tak pernah lelah menjalankan amanah ini,” kata Ustaz Nur Hadi.

Setiap pembinaan yang dilakukan, BMH bersama Ustadz Nur Hadi juga menyalurkan beragam keperluan masyarakat mualaf pedalaman dalam bentuk paket bantuan untuk mereka. Alhamdulillah, pagi harinya kami dapat sampaikan amanah kaum muhsinsin, untuk membantu keperluan logistik dan kebutuhan ibadah serta belajar para mualaf," pungkas Ustaz Nur Hadi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement