Jumat 18 Jan 2019 05:35 WIB

Agar tak Memperolok Orang Lain

Ada kesombongan dan penghinaan dalam sikap memperolok orang lain.

Rep: Yusuf Asshidiq/ Red: Agung Sasongko
Takwa (ilustrasi).
Foto:

Rasulullah menyatakan, Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Seorang Muslim tak akan berbuat salah kepada saudara Muslimnya itu, meninggalkannya, bahkan mengkhianatinya. Jadi, merupakan sebuah pengkhianatan bila seseorang membiarkan kehormatan saudaranya dikoyak,” jelas al-Ghazali.

Demi mewujudkan keharmonisan, Islam pun melarang Muslim memata-matai (tajassus) saudaranya. Dengan langkah ini, seseorang akan mencari-cari aib dan cela orang lain kemudian menyebarkannya. Biasanya, jelas Yusuf al-Qaradhawi, memata-matai akan melahirkan sikap berburuk sangka.

Setiap orang, jelas dia, memiliki kehormatan diri yang tak boleh dinodai dengan tajassus meskipun berbuat dosa yang dilakukannya secara tersembunyi. Rasul menilai mencari aib orang lain termasuk perbuatan orang munafik. Mengenai hal ini, beliau pernah naik ke mimbar dan menyeru dengan suara yang keras.

Hai semua orang yang telah menyatakan beriman dengan lidahnya, tetapi iman itu belum sampai ke dalam hatinya! Janganlah kamu menyakiti orang-orang Islam dan jangan kamu menyelidiki cacat-cacat mereka.” Demikian ditekankan Rasulullah dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement