Rabu 16 Jan 2019 06:06 WIB

Langkah Awal Menuntut Ilmu

Amal saleh memperkuat ketauhidan.

Pemimpin yang berilmu (Ilustrasi)
Foto:

Langkah awal dalam menuntut ilmu adalah niat yang baik. Niat seperti itu akan mengarahkan seseorang kepada ilmu yang bermanfaat, bukan sekadar memberikan pemahaman namun akhirnya tidak berguna baik bagi sendiri ataupun orang lain.

Menuntut ilmu bukan sekadar untuk menjadi pintar. Bukan pula untuk memarginalkan orang lain. Pengarang karya monumental bertajuk Ihya’ Ulumiddin ini mengingatkan, ketika berilmu maka seseorang memiliki beban tersendiri. Ia seakan ingin menasihati, tak ada gunanya berilmu jika ilmu yang didapat justru mencelakai orang lain.

Sungguh tak berguna jika ilmu yang didapat digunakan untuk kemaksiatan dan keangkuhan. Sebab, jika demikian adanya, sesungguhnya orang seperti itu adalah yang dimaksud dalam hadis berikut, “Orang yang berat menanggung siksa di hari kiamat ialah orang yang berilmu namun tidak mendapat manfaat dari ilmunya itu.”

Tokoh berdarah Persia itu kemudian menjabarkan ilmu bermanfaat ketika dimanfaatkan dengan benar. Orang yang memiliki ilmu tidak bermanfaat diibaratkannnya dengan suatu kondisi di medan pertempuran. Di sana ada seorang yang gagah berani dengan persenjataan lengkap dihadapkan dengan seekor singa yang galak. Namun kemudian, apakah senjatanya melindunginya dari bahaya, jika tidak diangkat, dipukulkan dan ditikamkan? Tentu saja tidak.

Demikian pula, jika seseorang membaca dan mempelajari seratus ribu masalah ilmiah. Jika tidak diamalkan maka tidaklah akan mendatangkan manfaat. Orang yang memiliki ilmu bermanfaat ibarat orang yang bersenjata lengkap.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement