Selasa 15 Jan 2019 19:45 WIB

MUI Papua Barat Butuh Dai yang Mau Berjihad

Papua membutuhkan dai yang mau ditempatkan di kampung yang terisolir.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Kapal pengangkut dai di Papua.
Foto: Dok AFKN
Kapal pengangkut dai di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengirim dai ke MUI Provinsi Papua Barat. Pengiriman dai ini bertujuan untuk melaksanakan program Indonesia Berkhidmat di pedalaman Papua.

MUI Papua Barat membutuhkan dai yang mau berjihad dan berjuang dengan segala keterbatasan di tanah Papua. Ketua MUI Provinsi Papua Barat, Ustaz Ahmad Nausrau mengatakan, Papua membutuhkan dai yang mau berjuang di pelosok dengan segala keterbatasan. Sebab kondisi geografis di tanah Papua berbeda dengan daerah lainnya. Jadi dai yang dikirim ke kampung-kampung butuh ketahanan dan kesabaran.

Baca Juga

"Kampung itu ada di pelosok jauh dari perkotaan, untuk ke sana tidak mudah harus lewat laut, jalan kaki dan kondisi alam serta kultur masyarakat menjadi tantangan, harapannya dai bisa sabar untuk kerja keras perbaiki kultur masyarakat," kata Ustaz Ahmad saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (15/1).

Ia menjelaskan, Papua membutuhkan dai yang mau ditempatkan di kampung yang terisolir. Mungkin di sana akan kesulitan menggunakan telepon karena tidak ada jaringan komunikasi. Oleh sebab itu MUI Papua Barat mengharapkan dai yang mau prihatin, berjihad dan memahami kondisi di Papua.

Ia menyampaikan, umat Islam di kampung-kampung banyak yang masih awam dengan Islam. Bahkan banyak yang belum bisa membaca dan menulis Alquran. Karenanya, MUI Papua Barat sedang menggalakan program pemberantasan buta aksara Alquran. Program tersebut disinergikan dengan program Indonesia Berkhidmat MUI Pusat.

"Jadi dai-dai itu akan ditempatkan di kampung-kampung yang betul-betul tidak memiliki dai dan masyarakatnya membutuhkan dai," ujarnya.

Ustaz Ahmad menjelaskan, dai-dai tersebut akan menjadi imam di masjid dan mengajari anak-anak membaca dan menulis Alquran. Para dai juga akan mengajari tentang ilmu fikih kepada bapak-bapak dan ibu-ibu di sana. Supaya mereka paham ilmu sholat dan lain sebagainya.

Lebih jauh dari itu, ia menyampaikan, sangat berharap para dai juga bisa menjadi guru bagi anak-anak Papua. Supaya anak-anak Papua bisa belajar membaca dan menulis. Biasanya di kampung-kampung minim guru, maka para dai diharapkan bisa mengisi kekosongan guru.

"Ini medan jihad, ini medan dakwah, insya Allah pahalanya dilipatgandakan oleh Allah SWT, semakin berat medannya tentu semakin besar pahala dan kebaikannya," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement