Selasa 01 Jan 2019 19:24 WIB

PPMS Ulil Albaab Ingin Cetak Aktivis yang Paham Agama

Kiai Didin mengatakan, peminat pesantren mahasiswa ini cukup baik.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
KH Didin Hafidhuddin
Foto: dok. MPJ
KH Didin Hafidhuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan pesantren mahasiswa dinilai penting dalam membantu menyokong pendidikan di kampus. Prof. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc mengatakan PPMS Ulil Albaab didirikan dengan tujuan untuk menampung keinginan para mahasiswa, terutama para aktivisnya, untuk belajar agama.

Menurutnya, visi misi pesantren mahasiswa ini sedikit berbeda dengan pesantren biasa yang tujuannya mencetak ahli-ahli agama. PPMS Ulil Albaab, lanjutnya, diharapkan bisa melahirkan aktivis kampus dan sosok intelektual yang memahami agama dengan baik sekaligus memiliki kemampuan memimpin umat.

"Kita berharap mereka memahami Islam dengan baik sekaligus melatih kemampuan mereka dalam memimpin. Persis seperti sosok Ulil Albaab yang diungkapkan dalam Alquran sebanyak 16 ayat," kata Kiai Didin, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id.

Kiai Didin mengatakan, peminat pesantren mahasiswa ini cukup baik. Namun, ia mengatakan lembaga ini hanya membatasi maksimal 40 mahasiswa  karena keterbatasan tempat.

Para mahasiswa di PPMS Ulil Albaab ini dibina di bawah bimbingan Prof. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc, Buya Dr. Ibdalsyah, M.A, dan Dr. KH. Ahmad Alim, Lc,M.A, beserta para muallim lainnya. Pembinaan yang dilakukan di Pesma itu mencakup tahfidz, kajian ta'lim mutaallim, kajian tafsir, kajian hadist, bahasa Arab dan Inggris dalam bentuk Qiraatul Kutub, kajian pemikiran, jurnalistik, kepemimpinan, fiqih dakwah, sejarah Islam, dan lainnya.

Dalam proses pembinaan ini memang tak lepas dari kendala. Kiai Didin mengatakan, kendala yang ada antara lain menyangkut keajegan mahasiswa dalam belajar dan kendala dosen yang bisa memadukan aspek pengajaran agama dengan dorongan kemampuan memimpin. Setelah lulus, mahasiswa tersebut akan mendapatkan ijazah dari PPMS Ulil Albaab. Di samping, ijazah dari kampus UIKA dan ijazah Sanad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement