Senin 17 Dec 2018 21:55 WIB

Sri Mulyani Ungkap Tanggungjawab Muslimah di Era Globalisasi

Kongres ke-2 Muslimah Indonesia adalah upaya mengaktualkan peran Muslimah.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Menkeu Sri Mulyani memberikan sambutan pada pembukaan kongres muslimah Indonesia ke-2 di Jakarta ,Senin (17/12).
Foto: Republika/Prayogi
Menkeu Sri Mulyani memberikan sambutan pada pembukaan kongres muslimah Indonesia ke-2 di Jakarta ,Senin (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyatakan Muslimah Indonesia memiliki tanggung jawab untuk membentuk generasi berkualitas di era globalisasi.  

Menurut dia, generasi berkualitas yaitu generasi yang memiliki pengetahuan dan memahami ilmu pengetahuan, serta generasi yang memiliki karakter keimanan dan kejujuran. 

"Mereka yang memiliki sikap untuk bisa menghadapi tantangan dunia dan globalisasi dengan kepala tegak dan hati yang bersih, tafakkur/, dan memiliki kemampuan untuk mencari ilmu untuk kemudian melakukan perbaikan di dunia," kata Sri saat menjadi pembicara kunci dalam Kongres ke-2 Muslimah Indonesia di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Senin (17/12).  

Pembukaan kongres yang diselenggarakan Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga, Majelis Ulama Indonesia (PRK MUI) ini, dihadiri Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid, Sekjen MUI Anwar Abbas, Wasekjen MUI Zaitun Rasmin, Ketua MUI Pusat Abdullah Djaidi, dan Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga, Prof Amany Lubis.

Ketua Panitia Pelaksana, Azizah, mengatakan jumlah peserta kongres ini ada sekitar 200 orang lebih, yang terdiri dari pimpinan MUI Pusat, Komisi PRK MUI Provinsi, ormas Islam perempuan, organisasi perempuan Internasional, ulama perempuan, dan instansi terkait.  

Menurut dia, ketahanan keluarga menjadi tema pokok bahasan dalam kongres ini untuk membentuk generasi berkualitas di era globalisasi.

"Pada hakikatnya kongres ini lanjutan dari kongres pertama di mana masalah ketahanan keluarga masih jadi tema pokok bahasan," ujar Azizah.  

Adapun sub-sub tema yang akan dibahas dalam kongres tersebut, di antaranya berkaitan dengan agama sebagai basis ketahanan keluarga, ketahanan keluarga di era digital, kemajuan IT untuk kemaslahan, perempuan dan remaja dalan membangun kesadaran politik, dan juga berkaitan hukum politik perempuan. 

"Seluruh sub tema tadi akan disampaikan keynote speech dan narasumber," ucapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement