Rabu 12 Dec 2018 22:05 WIB

Lombok, Aceh, dan Jakarta Destinasi Pariwisata Halal Utama

Pemerintah targetklan 5 juta wisman Muslim pada 2019.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Nashih Nashrullah
Desa Wisata Halal Setanggor, Lombok Tengah. Pengunjung bisa merasakan sensasi mengaji di tengah sawah.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Desa Wisata Halal Setanggor, Lombok Tengah. Pengunjung bisa merasakan sensasi mengaji di tengah sawah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya meluncurkan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2018 di Jakarta, Rabu (12/12). Indeks ini diharapkan mampu menjadi platform untuk mempercepat perkembangan provinsi-provinsi di Indonesia dalam menyambut wisatawan mancanegara Muslim.

IMTI mengungkap Lombok, Aceh, dan Jakarta sebagai destinasi wisata halal utama baru. Kesiapan mereka dinilai berdasarkan empat area strategis, yakni akses, komunikasi, lingkungan, dan layanan. Penilaian juga meliputi kesehatan dan pertumbuhan segmen perjalanan (travel) di seluruh negeri.

Arief mengatakan, IMTI merupakan tonggak sejarah penting untuk mencapai target terkait wisata halal pada 2019. "Di antaranya, menjadi destinasi halal nomor satu, dan menarik 5 juta wisman Muslim atau 25 persen dari total target wisman pada 2019," ujarnya dalam keterangannya kepada Republika.co.id, di Jakarta, Rabu (12/12).

CEO CrescentRating & HalalTrip Fazal Bahardeen mengatakan, dengan posisinya sebagai negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki infrastruktur inti dan juga lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan para wisatawan Muslim.

 

"Wawasan IMTI 2018 akan memungkinkan daerah-daerah di Indonesia untuk membangun kekuatan mereka sehingga dapat memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim dengan lebih baik," ujarnya.

Dalam kajiannya, IMTI juga memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk inovasi dan pertumbuhan segmen perjalanan halal di Indonesia. Rekomendasi itu meliputi peningkatan konektivitas dan infrastruktur, serta mengembangkan konten online dan sumber daya untuk menarik lebih banyak wisman. Selain itu, juga meningkatkan branding Indonesia secara keseluruhan di mata global sebagai destinasi halal.

Sepuluh provinsi yang termasuk dalam indeks tahun ini adalah Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Lombok (Nusa Tenggara Barat). IMTI merupakan bagian dari rangkaian laporan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI).

Lombok yang berada di puncak indeks tahun ini telah membuktikan daerahnya sebagai salah satu destinasi tujuan paling lengkap di Indonesia untuk wisatawan Muslim.. Pemerintah daerah setempat telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengedukasi para pemangku kepentingan dan mempromosikan Lombok Sebagai destinasi yang ramah Muslim.

Menurut GMTI 2018, pengeluaran wisatawan Muslim secara global diproyeksikan akan mencapai 220 miliar dolar AS pada 2020. Angka Ini diperkirakan akan meningkat sebesar 80 miliar dolar AS dan mencapai 300 miliar dolar AS pada 2026.

Pada 2017, diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan Muslim secara global mencapai 131 juta, naik dari 121 juta pada 2016. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga 156 juta wisatawan pada 2020, atau mewakili 10 persen dari segmen perjalanan global. Berikut ini peringkat IMTI 2018:  

  1. Lombok (58 poin)
  2. Aceh (57 poin)
  3. Jakarta (56 poin)
  4. Sumatera Barat (55 poin)
  5. Yogyakarta (51 poin)
  6. Jawa Barat (51 poin)
  7. Kepulauan Riau (50 poin)
  8. Jawa Timur (48 poin)
  9. Jawa Tengah (47 poin)
  10. Sulawesi Selatan (30 poin)

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement