Rabu 05 Dec 2018 23:11 WIB

Kemenag Apresiasi PPUI Patuh Gunakan Sipatuh

Sipatuh penting dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah yang berangkat umrah

Rep: Ali Yusuf/ Red: Andi Nur Aminah
Noer Alya Fitra, Kasubdit Pengawasan Umrah Kementerian Agama
Foto: Kemenag.go.id
Noer Alya Fitra, Kasubdit Pengawasan Umrah Kementerian Agama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama RI mengapresiasi kepada seluruh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPUI) yang telah memasukan data jamaahnya ke Sistem Informasi Pengawasan Terpadu Umrah dan Haji (Sipatuh). Hal itu penting dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah rakyat Indonesia yang berangkat umrah.

Kasubdit Pengawasan Umrah Kementerian Agama RI Noer Alya Fitra mengatakan meski aplikasi Sipatuh masih banyak kekurangan, PPUI masih melaporkan berapa jumlah jamaah yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci melalui travelnya masing-masing.  “Sampai saat ini mereka masih lapor walaupun tidak seratus persen,” kata Noer Alya Fitra saat berbincang dengan Republika.co.id, Rabu (5/12).

Baca Juga

Noer Alya Fitra memastikan PPUI masih patuh terhadap ketentuan Peraturan Menteri Agama Nomor 8 tahun 2018 dengan mengirimkan data jamaah umrahnya melalui Sistem Informasi Pengawasan Terpadu Umrah dan Haji (Sipatuh). “Kita punya datanya kalau ditanya berapa jumlah saat ini yang sudah melaporkan,” ujarnya.

Noer Alya Fitra mengatakan, sampai saat ini Kementerian Agama RI telah mencatat ada sekitar seratus ribu seratus tujuh belas (100117) jamaah yang berangkat umrah selama kurun waktu 30 hari terakhir di bulan Oktober 2018. Seperti diketahui Sipatuh dilucurkan di awal bulan Oktober 2018. “Dalam 30 hari terakhir ada seratus ribu seratus tujuh belas,” katanya.

Noer Alya Fitra mengatakan Kementerian Agama masih memaklumi jika masih ada dari PPUI yang masih keberatan dengan Sipatuh. Pasalnya selain Sipatuh belum lama diluncurkan pun sistemnya masih dalam perbaikan sehingga suatu hal yang wajar jika masih ada pihak PPUI yang keberatan menggunakan Sipatuh. “Ya memang agak susah ketika sebuah sistem baru  yang selama ini mungkin tidak diatur (seperti Sipatuh),” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement