Rabu 05 Dec 2018 10:34 WIB

Ceramah di Unhas, Ini Beberapa Pesan Dakwah Imam Syamsi Ali

Syamsi Ali berbagi pengalaman dakwahkan Islam moderat di New York.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Imam Syamsi Ali berceramah di Unhas.
Foto: dok istimewa
Imam Syamsi Ali berceramah di Unhas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Sulawesi Selatan menghadirkan mantan imam Masjid Islamic Center, New York, Imam Syamsi Ali di masjid kampus pada Selasa (4/12). 

Kehadiran Imam Syamsi Ali untuk mengisi ceramah dalam program Gerakan Unhas Mengaji dan Shalat Berjamaah (GUMSB) di Masjid Unhas.

Dalam ceramahnya yang mengangkat tema “Tanggung Jawab Dakwah dan Dunia Global”, Imam Syamsi mengatakan, tanggung jawab dakwah merupakan perkara yang besar dalam hidup setiap Muslim tanpa terkecuali karena semua Muslim adalah pelanjut tugas dakwah Nabi Muhammad SAW. 

“Yang menjadi dilema adalah bahwa dakwah kerap kali kita terjemahkan dengan ceramah-ceramah,” kata dia. 

Padahal, menurut dia, ceramah itu hanya sekitar 25 sampai 20 persen daripada dakwah itu. “Sesungguhnya, dakwah yang paling efektif dan mendasar adalah bagaimana kita bisa menampilkan Islam ini sebelum membicara Islam itu,” tutur dia.  

Syamsi melanjutkan, membangun universitas yang bergengsi, menuntut ilmu secara sungguh-sungguh, melakukan pekerjaan secara profesional, dedikasi dalam membangun negeri, merupakan bentuk kerja nyata daripada dakwah itu sendiri.

Syamsi menyebutkan pengalamannya berdakwah di New York. Berdakwah di dunia moderat, New York, sikap dan strateginya pun harus berbeda. Pendekatan dakwahnya dilakukan secara sosial dengan berbaur dan bersikap moderat di tengah-tengah masyarakat New York.

“Sikap moderat dalam Islam adalah selalu memosisikan diri di tengah-tengah atau ummatan wasathan,” kata dia.

Sementara itu, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan, GUMSB merupakan kegiatan rutin yang melibatkan dosen, mahasiswa, pegawai, dan masyarakat umum di masjid kampusnya. Pada Selasa sore itu, gerakan Unhas Mengaji dan Shalat Berjamaah dihadiri oleh 500 jamaah, laki-laki dan perempuan.

Program ini telah diluncurkan sejak Februari 2017 lalu dan Unhas secara rutin menggelar kegiatan mengaji bersama dan shalat berjamaah pada waktu Ashar hingga Maghrib,” kata Dwia dalam siaran pers pada Rabu (5/12).

Kegiatan rutin ini, terang Dwia, selalu diawali dengan mengaji bersama secara berkelompok dari kelompok juz pertama sampai kelompok juz 30. Setiap kelompok juz secara simultan melantunkan ayat-ayat Alquran pada masing-masing juz. 

“Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Ustaz Syamsi Ali yang telah menyempatkan hadir dalam kegiatan Unhas mengaji dan shalat berjamaah ini,” kata Dwia.

Visi misi Unhas lanjut Dwia, pada dasarnya ingin menciptakan insan cendikia di dunia dan di akhirat. Sehingga, program keagamaan Gerakan Unhas Mengaji dan Shalat Berjamaah ini menjadi tanggung jawab dosen dan pimpinan di universitas.

Dia menjelaskan, makin hari GUMSB ini banyak peminatnya. Beberapa fakultas, seperti fakultas kesehatan masyarakat sudah mendeklarasikan GUMSB. 

Dia berharap, kehadiran Ustaz Syamsi Ali dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi mahasiswa dan seluruh jamaah Unhas. Sekaligus, mengajak jamaah untuk bersyukur karena tinggal di Indonesia tantangannya tidak seberat berdakwah di daerah yang mayoritas non-Muslim, seperti pengalaman Ustaz Syamsi.

“Semoga, ini memberikan manfaat dan berkah buat kita semua dan lembaga serta masyarakat di sekitar,” ujarnya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement