Kamis 29 Nov 2018 23:07 WIB

5 Negara Ikuti Pameran Kaligrafi Internasional di UIN Suka

Kegiatan pameran ini digelar selama satu bulan, sejak 26 November hingga 26 Desember.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andi Nur Aminah
Kaligrafi yang dipajang saat pameran Alquran di Ramadhan Raya Feast, Pasaraya Blok M, Jakarta, Ahad (3/6).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kaligrafi yang dipajang saat pameran Alquran di Ramadhan Raya Feast, Pasaraya Blok M, Jakarta, Ahad (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Seniman kaligrafi dari lima negara termasuk Indonesia memamerkan karyanya dalam Pameran Kaligrafi Internasional. Pameran ini bertemakan 'Muhammad' di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta, Sleman, DIY.

Kelima negara tersebut di antaranya Iran, Malaysia, Maroko, Turki dan Indonesia dengan total 22 karya yang ditampilkan. Pameran ini diselenggarakan dalam rangka memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW, yang juga diisi dengan kegiatan demo lukis kaligrafi oleh pecinta kaligrafi. Kegiatan pameran ini digelar selama satu bulan, sejak 26 November hingga 26 Desember 2018.

Pengarah kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Maulid Nabi UIN Suka, Robert Nasrullah mengatakan, melalui pameran ini peserta dapat mengeksplorasi berbagai bentuk karya dari seni kaligrafi. Terlebih, karya-karya yang ditampilkan merupakan karya dari seniman kaligrafi yang sudah diakui kemampuannya, baik di negaranya masing-masing maupun di mancanegara.

Seni kaligrafi ini menampilkan karya yang memiliki unsur keindahan. Selain itu, dengan berkumpulnya berbagai pecinta seni kaligrafi di pameran ini, menjadi tempat untuk bersilaturrahim antar sesamanya.

 

"Dengan berbagai warna, garis dan ruang menyatu dalam seni kaligrafi dan menyatu dalam kanvas yang indah. Hal ini mengajarkan kepada manusia untuk membangun kebersamaan dan juga menjadi potensi keindahan," kata Robert yang juga merupakan seniman kaligrafi Indonesia sekaligus Imam Besar Masjid UIN Suka, kepada Republika.co.id di Galeri Al-Mushawwir Laboratorium Agama Masjid UIN Suka, Sleman, DIY, beberapa waktu lalu.

Tidak hanya menampilkan keindahan, seni kaligrafi juga menyimpan berbagai nilai dan pesan sosial di dalamnya. hal ini antara lain mengajarkan untuk tolong-menolong, saling sapa, hingga adanya pesan perdamaian. "Secara keseluruhan kegiatan ini untuk membangun kebersamaan dan kedamaian, juga kepemimpinan yang bersih, seperti yang sudah diajarkan Nabi Muhammad," ujar Robert.

Dengan digelarnya pameran ini di lingkungan masjid, menggambarkan kalau masjid tidak hanya sebagai tempat untuk beribadah. Namun, masjid juga dapat dijadikan sebagai tempat untuk menuangkan karya seni.

"Kita ingin memberikan pengalaman yang indah bahwa masjid itu dekat dengan kesenian. Di masjid pun kita bisa berkarya seni dan bersilaturrahmi, menambah wawasan dan jauh dari sifat kekeraan," kata Robert.

Ia pun berharap, pameran ini juga dapat digelar oleh Indonesia di negara lainnya. Sehingga menciptakan kebersamaan dan perdamaian dunia melalui seni kaligrafi, khususnya sesama negara Islam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement