Kamis 29 Nov 2018 20:21 WIB

Maksimalkan Teknologi, LDNU Masifkan Dakwah Aswaja

Penggunaan teknologi informasi dan digital untuk dakwah tak bisa lagi dihindari.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Raker LDNU
Foto: Republika/Fuji E Permana
Raker LDNU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LDNU) menggelar rapat kerja (raker) di Gedung PBNU, Jakarta pada 29 November 2018. Melalui raker ini, LDNU akan menguatkan dakwah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan digital.

Wakil Ketua LDNU, KH Misbahul Munir, mengatakan LDNU berpikir untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Supaya teknologi informasi bisa digunakan secara maksimal untuk kegiatan dakwah ahlus sunah wal jama'ah (Aswaja).

"Harus ada upaya optimal agar Aswaja yang dianut Nahdlatul Ulama sampai kepada masyarakat," kata KH Misbahul kepada Republika.co.id di Gedung PBNU, Kamis (29/11).

Ia menerangkan, agar dakwah Aswaja sampai kepada masyarakat luas, sekarang harus melalui teknologi informasi seperti media sosial. Maka LDNU akan menguatkan dakwah melalui teknologi informasi. Sebab LDNU menyadari pemanfaatan teknologi informasi masih belum maksimal.

Ia menegaskan, barangnya sudah jelas yakni menyampaikan dakwah yang berkaitan dengan akidah Rasulullah melalui jalur para ulama. Yakni dakwah Aswaja dengan memanfaatkan media terbaru. Intinya strategi dakwah LDNU akan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan digital.

Ketua LDNU KH Agus Salim mengatakan, dalam raker ini, pihaknya akan menyusun program kerja LDNU periode 2018-2020. Program kerja LD PBNU difokuskan kepada kegiatan dakwah yang merespons realitas kekinian dan penguatan dakwah Aswaja an-Nahdliyyah di era milenial. Hal ini diwujudkan melalui beberapa hal.

"Pertama, kaderisasi dai di berbagai daerah dan penguatan dakwah di media sosial. Kedua, membangun kemitraan strategis dengan berbagai instansi dan lembaga baik pemerintah maupun non pemerintah," katanya.

 

Ia menambahkan, yang ketiga, pengiriman dai ke berbagai daerah dan luar negeri untuk meneguhkan Islam ramah dan berkomitmen kebangsaan. Keempat, pembinaan mualaf melalui pendirian Muallaf Centre.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement