Senin 26 Nov 2018 06:32 WIB

Ustaz Somad Puji Syariat Islam di Aceh

Pelaksanaan syariat di zaman modern ada di Aceh.

Ustaz Abdul Somad memberikan tausiyahnya saat acara MPR-RI Bersholawat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ustaz Abdul Somad memberikan tausiyahnya saat acara MPR-RI Bersholawat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dai kondang Tanah Air Ustaz Abdul Somad (UAS) memuji pelaksanaan syariat Islam di Aceh. Menurut Ustaz Somad pelaksanaan syariat di zaman modern ada di provinsi ujung paling Barat Indonesia itu.

"Jika ingin melihat secara riil pelaksanaan syariat Islam di zaman modern maka datanglah ke Aceh, di sana merupakan daerah yang memiliki Qanun/peraturan daerah tentang pelaksanan syariat Islam," kata Ustaz Abdul Somad di hadapan jamaah yang memadati Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Ahad (25/11) malam.

Di sela-sela mengisi tablig akbar peringatan Maulid Nabi Muahmmad SAW yang berlangsung di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Abdul Somad menjelaskan, Aceh memiliki Dinas Syariat Islam dan bank daerah yang pertama berubah status dari konvensional menjadi syariah.

Baca juga,  Ceramah Ustaz Abdul Somad Disambut Antusias Warga Kalideres.

Karena itu, ia merekomendasikan kepala daerah untuk melakukan melakukan studi banding di Aceh bila ingin mengubah status bank konvesional.  "Saya merekomendasikan kepada bupati/wali kota dan gubernur di seluruh Tanah Air untuk melakukan studi banding ke Aceh jika ingin mengislamkan bank daerah yang masih konvensional menjadi syariah," katanya.

Menurut dia, Aceh merupakan bumi para ulama, tengku dan dayah. Aceh menjadi tempat singgah bagi jamaah calon haji yang akan melaksanakan ibadah haji.   "Aceh juga memiliki beragam catatan sejarah yang luar biasa termasuk Aceh punya ulama besar salah satunya Syekh Abdurrauf, namun kita jangan sampai terlena dengan masa lalu," katanya.

Abdul Somad mengatakan penerapan syariat Islam yang berlangsung di Aceh tersebut dapat terus dipertahankan. Ia juga akan menyampaikan dalam setiap ceramahnya tentang Aceh. "Mari kita bersama-sama memakmurkan masjid dengan mendirikan shalat berjamaah lima waktu. Jaga shalat berjamaah lima waktu insyaallah akan lahir generasi muda terbaik di masa mendatang," katanya.

Ia mengatakan menjadi orang Aceh suatu kebanggaan serta memiliki tanggung jawab yang luar biasa. Warga Aceh harus siap untuk memakmurkan masjid dan menjaga shalat berjamaah.

Dalam tausyiah sekitar dua jam di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman tersebut, ia juga berpesan kepada pemangku kepentingan di Provinsi Aceh agar memanfaatkan kekuasaanya untuk menjalankan perintah Allah.

"Artinya, kekuasaan yang ada di tangan saat ini harus digunakan menjalankan perintah Allah seperti pelaksanaan shalat berjamaah dan kebijakan lainnya dalam menjalankan syiar Islam," katanya.

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad tersebut dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat dalam menerapkan suri teladan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut turut dihadiri Wali Nanggroe Malik Mahmud, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, dan unsur forkopimda setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement