Sabtu 24 Nov 2018 18:57 WIB

70 Persen Masjid Diindikasi Punya Masalah Akustik

Konstruksi masjid ternyata bisa menjadi sumber masalah akustik masjid.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
 Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DMI yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya terungkap ada 70 persen masjid di Indonesia, terindikasi punya masalah akustik. Pimpinan Pusat (PP) DMI menyampaikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 terdapat 250 ribu masjid dan 550 mushola di Indonesia.

"Dari 250 ribu masjid, 70 persen lebih diindikasikan mempunyai permasalahan akustik, yaitu susah mendengar suara dengan jelas pada saat kita di masjid," kata Ketua PP DMI, Rudiantara saat berbicara di Rakernas DMI, Sabtu (24/11).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) tersebut menjelaskan, ada beberapa penyebab yang membuat akustik atau suara dari masjid tidak terdengar jelas. Kadang-kadang kasusnya, suara lebih jelas di dengar dari luar masjid daripada dari dalam masjid.

 

Ia menerangkan, permasalahan pertama adalah konstruksi masjidnya. Biasanya dinding masjid dibuat dari batu pualam atau marmer. Padahal marmer bersifat memantulkan suara. Permasalahan kedua ada pada kubah masjidnya. Kalau kubah tidak ditata dengan baik dan tidak diberi lubang untuk saluran udara, maka suara akan terus-terusan memantul.

Ketiga, marbot dan takmir masjid tidak diajari mengoperasikan akustik masjid atau sound system. Kadang-kadang saat khatib atau penceramah meminta dibesarkan volumenya, petugas hanya membesarkan volumenya tanpa mengatur terrible, bass dan penempatan speaker-nya.

"Karenanya dewan masjid mencoba memperbaiki kualitas akustik masjid ini, bukan mengganti sound system-nya tapi menata ulang," ujarnya.

Rudiantara menjelaskan, kadang-kadang ada yang menyambungkan kabel asal sambung saja, padahal ada caranya menyambungkan kabel. Tapi marbot dan takmir masjid tidak diajari hal seperti itu. Maka PP DMI membuat puluhan ribu buku pedoman sederhana yang memuat cara-cara menyambung kabel, menempatkan speaker dan lain-lain. Hal ini agar akustik masjid bisa lebih bagus.

Supaya program tersebut berjalan cepat, DMI membeli 100 mobil untuk modal awal. Sehingga program penataan akustik masjid dapat berjalan dengan cepat. Sebenarnya program ini diharapkan menjadi gerakan bersama, kalau gerakan bersama maka semuanya bergerak. Jadi tidak perlu menunggu dukungan PP DMI untuk menata akustik masjid.

Sampai sekarang masjid yang sudah ditata akustiknya mencapai 48.814 masjid dari 250 ribu masjid. DMI juga memberi pelatihan kepada teknisi, takmir dan marbot masjid supaya bisa mengoperasikan akustik masjid.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement