Jumat 23 Nov 2018 20:02 WIB

Jangan Menyia-nyiakan Alquran

Alquran juga bisa membukakan pintu solusi terhadap persoalan-persoalan bangsa.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Alquran merupakan mukjizat paling agung yang diturunkan Allah kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Alquran menjadi pedoman umat manusia, khususnya Muslim, dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Syekh Ali Jaber dalam acara Tobat Nasional Murojaah Quran, di Masjid Istiqlal, Jakarta, belum lama ini, mengajak umat Islam agar tidak melupakan Alquran. Mendekatkan diri dengan Alqur an diyakini akan mendapatkan syafaat dari Allah SWT. "Jangan sia-siakan waktu (membaca Al quran)," ujar dia.

Syekh Ali menyarankan agar sungguh-sungguh mendekatkan diri dengan Alquran. Hasil yang didapatkan dari membaca Alquran, salah satunya disebabkan oleh niat mereka. Menurut dia, ada seseorang yang hanya sekadar membaca. Sebaliknya, ada juga yang membaca berniat untuk mendapatkan hidayah.

Orang yang sekadar membaca Alquran tanpa didasar niat, Syekh Ali menegaskan, mereka tidak akan mendapatkan apaapa. Namun, mereka yang ingin mendapatkan hidayah dengan membaca Alquran, Allah akan mengabulkannya.

Niat lainnya yakni untuk mendapatkan ilmu. Termasuk berdoa agar diberikan rezeki yang halal dan berkah. Dengan niat baik tersebut, diya kini akan didengar oleh Allah. "Itu pasti akan diberikan oleh Allah," katanya menegaskan.

Syekh Ali pun mengajak kepada umat Islam agar selalu dekat dengan Alquran, baik sebe lum dan sesudah tidur. Harapannya jika Allah mengambil nyawa ketika tidur, maka Allah akan memberikan rahmat-Nya. Sebaliknya jika masih diberikan kesempatan hidup kembali, diharapkan segera bergegas berdoa dan membaca Alquran.

Syekh Ali mengharapkan mereka yang dekat dengan Alquran mendapatkan syafaat Alquran. Akhlak mereka juga disempurnakan oleh Allah serta ketika me ninggal dunia berkumpul dengan para ahlul Quran.

Ustaz Amir Faishol Fath menambahkan, Alquran dapat memberikan keberkahan bagi mereka yang membacanya. Alquran juga bisa membukakan pintu solusi terhadap persoalan-persoalan bang sa. Karena itu, Ustaz Amir bersyukur banyaknya hafiz Alquran diharapkan mampu mem berikan solusi permasalahan Indonesia.

"Allah berjanji akan dipenuhi, syaratnya jujur, bertakwa, beriman," kata Ustaz Amir.

Dia me nuturkan, umat Islam perlu menyadari bahwa seluruh isi bumi milik Allah. Dengan begitu, su dah sepatutnya membuat pemiliknya menyukai ciptaannya merupakan suatu keharusan.

Ketika hari-hari diisi tanpa Alquran, hal tersebut menanda kan Allah sudah tidak menyukai keberadaannya. Jika kondisi ter sebut sedang alami oleh seseorang, Ustaz Amir menganjurkan agar bermuhasabah. Memikirkan berapa lama tidak memiliki wak tu untuk Alquran. Padahal, Allah selalu membuka pintu langit bagi mereka yang mendekatkan diri dengan Alquran. "Allah sangat perhatian, tapi kita lupa kadang," katanya.

Ustaz Amir bersyukur masih banyak ahli Alquran di dunia ini. Jika sudah tak ada ahli Alquran, Allah akan menghancurkan bang sa Indonesia. Ustaz Amir berpendapat, ahli Alquran adalah benteng terakhir dari Indonesia.

Ketua Dewan Ulama Tahfidz dan Tafsir Indonesia, KH Deden M Makhyarudin, mengatakan, murojaah Alquran dipilih sebagai alat tobat nasional karena Indo nesia sedang darurat Alquran. Bencana yang menimpa Indo nesia harus diakui disebabkan dosa. "Kita tidak perlu mengata kan bencana itu apa kecuali kita akui dan pasrah kepada Allah bahwa semua itu terjadi karena dosa," ujarnya.

Solusi mengatasi bencana ter sebut, tuturnya, tidak lain dengan mendekatkan diri kepada Allah dan Alquran. Membaca Alquran, menurutnya, merupakan bentuk tobat yang sesungguhnya. Kiai Deden berharap dengan muroja ah serentak di beberapa daerah di Indonesia mampu menyelesai kan permasalahan yang menimpa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement