Jumat 23 Nov 2018 16:33 WIB

Kemenag Pelopori Adopsi Gerakan Saya Perempuan Antikorupsi

Kemenag yang pertama sekali mengadopsi program pencegahan antikorupsi SPAK.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan (kanan) bersama Istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Suryan Widati (kiri), Istri Menteri Agama Lukman Hakim, Trisna Willy (tengah)  memberikan keterangana kepada media  seusai melakukan pertemuan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/9).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan (kanan) bersama Istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Suryan Widati (kiri), Istri Menteri Agama Lukman Hakim, Trisna Willy (tengah) memberikan keterangana kepada media seusai melakukan pertemuan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kementerian Agama (Kemenag) menjadi andalan KPK dalam melakukan diseminasi pencegahan korupsi melalui program Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Program yang membentuk agen antikorupsi mulai dari keluarga yang berasal dari istri dan pegawai kementerian tingkat daerah ini sudah tersebar di seluruh Indonesia.

"Setiap saya ke daerah selalu bertemu dengan agen SPAK. Ini bukti keseriusan Kemenag dalam memberantas korupsi yang dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sendiri," ujar Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan saat menghadiri penutupan evaluasi pelaksanaan program pencegahan korupsi melalui gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi di Hotel Savero, Depok, Jumat (23/11).

Basaria mengaku berterimakasih kepada Kemenag yang pertama sekali mengadopsi program pencegahan antikorupsi. "Kami sangat berterimakasih kepada Kemenag yang pertama sekali mengadopsi program pencegahan korupsi melalui SPAK. Harapan kami semua kementerian dan lembaga bisa menerapkan program SPAK bahkan hingga ke tingkat kepala desa," ujar mantan penyidik Polri ini.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan berjalannya gerakan SPAK menjadi evaluasi yang positif bagi lembaganya untuk terus meningkatkan kesadaran agar keluarga aparatur sipil negara (ASN) Kemenag tumbuh berkembang tanpa tindakan koruptif dan manipulatif. "Segala tindakan perbuatan, sikap kita, betul-betul untuk kita, tidak muncul hal-hal yang dinilai koruptif dan manipulatif. Caranya adalah dengan menanamkan nilai-nilai religiusitas keagamaan dalam kehidupan sehari-hari," tutur Lukman.

Dia juga mengucapkan terimakasih kepada KPK yang telah mengawal berjalannya program yang bekerjasama dengan Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ). "Kami juga berharap KPK dapat terus melakukan kampanye antikorupsi di Kemenag. Kami siap terbuka dan bekerjasama dengan KPK karena pemberantasan korupsi jadi tugas kita bersama," kata Lukman. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement