Kamis 22 Nov 2018 00:39 WIB

Hidayatullah Fokus Berdakwah

Setiap anggota Hidayatullah diminta agar selalu menjaga kultur musyawarah.

Suasana penutupan Rakernas Hidayatullah 2018.
Foto: Dok Hidayatullah
Suasana penutupan Rakernas Hidayatullah 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Di tengah dinamika kebangsaan saat ini, Hidayatullah meneguhkan komitmennya tetap berfokus pada program utamanya yakni mengembangkan dakwah serta memajukan pendidikan untuk melahirkan sumber daya insani unggul, maju, beradab dan bermartabat.

 

Hal itu ditegaskan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah KH Dr Nashirul Haq dalam taushiahnya menutup Rakernas Hidayatullah 2018 di Pondok Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Teritip, Balikpapan, Rabu (21/11).  

Ia  menekankan setiap anggota perserikatan Hidayatullah agar selalu menjaga kultur musyawarah yang juga menjadi nilai mulia kebangsaan Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam sila Pancasila.

 

“Selalu kedepankan musyawarah. Hasil musyawarah itu mulzim (imperatif) sehingga yang namanya kesepakatan harus dipatuhi. Musyawarah kita  adalah untuk bekerja. Makanya namanya rapat kerja. Kita rapat untuk kerja,” kata Nashirul dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (21/11).

Karenanya, Nashirul  mendorong segenap pengurus struktural Hidayatullah baik wilayah dan daerah di Indonesia untuk memastikan program kerja dapat disusun secara terukur dan terlaksana dengan baik.

 

Seiring itu, anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ini mendorong dai-daiyah untuk berikhtiar melakukan kerja kerja secara maksimal dengan mencurahkan segala kemampuan secara optimal. Jika sudah optimal, kaat dia, ini baru namanya mujahadah. Jika usaha sungguh-sungguh sudah dilakukan, barulaha Allah akan memberikan bantuan dan hiburan bagi orang  orang beriman.

 

“Semakin tinggi mujahadah kita, semakin tinggi lintasan ilhami yang didapatkan. Kita bertugas dengan amanah yang berat ini, semua harus dimunajatkan kepada Allah. Dengan beban berat itulah, kita selalu melibatkan Allah SWT,” ujarnya berpesan kepada hadirin.  

 

Selain itu, sebagai dai, Nashirul berpesan agar memperhatikan dua hal penting. Pertama, aspek profesionalisme. Profesionalisme, jelas dia, adalah dengan bekerja benar. Tidak asal asalan.

 

“Kedua, aspek spiritualitas. Munajat kepada Allah. Kita harus meyakini bahwa amanah ini adalah karena Allah. Maka apapun program yang kita , harus berorientasi hanya kepada Allah SWT,” imbuhnya seraya mengatakan aspek spiritualitas harus menjadi nomor satu sebab jika tidak aktifitas kita bisa menimbulkan kebosanan.

 

photo
Ketua Umum DPP Hidayatullah, Dr Nashirul Haq.

Nashirul menambahkan, kader dai mesti fokus apalagi kerja dakwah pembinaan umat ini bukanlah perkara sederhana. Sebab, terang dia, kita fokus saja tidak bisa kerjakan secara maksimal, apalagi tidak fokus. Dia berharap muatan 3M (Musyawarah, Mujahadah, Munajat) ini dapat menjadi kultur yang selalu terpelihara dalam lingkungan Hidayatullah.  

 

Diketahui, Hidayatullah akan menyelenggarakan Silaturrahim Nasional (Silatnas) 2018 yang akan dibuka oleh Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla pada Kamis (22/11) hari ini. Di antara rangakaian tersebut, digelar beragam kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan beragam kegiatan departemental seperti seminar, dialog tokoh, Hidayatullah Expo termasuk pengadaan stand-stand kuliner dan sebagainya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement