Sabtu 17 Nov 2018 00:07 WIB

Mu'ti: Tampilnya Ulama di Medsos Memiliki Makna Positif

Popularitas seorang ulama tidak selalu linear dengan pengaruh yang dimilikinya.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andi Nur Aminah
Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mukti.
Foto: Republika/Darmawan
Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mukti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menanggapi soal hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA. Rilis jajak pendapat itu menyebutkan imbauan yang disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad paling banyak diikuti publik dibandingkan empat ulama lainnya.

Suara ulama asal Asahan, Sumatera Utara ini disebut paling didengar dengan persentase 30,2 dari keseluruhan responden. Sementara ulama lainnya yaitu Ustaz Arifin Ilham (25,9 persen), Ustaz Yusuf Mansur (24,9 persen), Ustaz Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym (23,5 persen), dan Habib Rizieq Shihab (17 persen).

Baca Juga

Mu'ti mengatakan, ukuran ulama yang berpengaruh tentu harus dengan parameter yang jelas. Menurutnya, popularitas seorang ulama tidak selalu linear dengan pengaruh yang dimilikinya. Sementara ulama-ulama yang disebut dalam survei adalah mereka yang memiliki publikasi luas di media sosial.

Dalam hal ini, ia mengatakan popularitas media sosial tidak selalu berkorelasi dengan akseptabilitas sosial dan basis massa. "Walaupun demikian, tampilnya ulama tersebut memiliki makna positif. Mereka adalah figur populer yang berdakwah lewat jalur online dan populer di medsos untuk memperkuat dakwah," kata Mu'ti melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Jumat (16/11).

Terkait ini, ia menambahkan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang besar di Indonesia, tidak merasa tersaingi karena memiliki basis massa tersendiri. Ia mengatakan, Muhammadiyah fokus dakwah dalam pencerdasan dan pemberdayaan masyarakat berbasis amal usaha dan gerakan dakwah kultural. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement