Rabu 14 Nov 2018 08:03 WIB

Muslim Palu Sudah Bangkit dan Kembali Berjamaah di Masjid

Gempa bumi Palu memang memberikan dampak besar pada masjid.

Suasana shalat subuh berjamaah di lokasi darurat di Masjid Baiturrahman Kota Palu Sulawesi Tengah Selasa (13/11).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Suasana shalat subuh berjamaah di lokasi darurat di Masjid Baiturrahman Kota Palu Sulawesi Tengah Selasa (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID  Oleh: Riga Nurul Iman, dari Palu

Umat Islam di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai bangkit dari rasa trauma. Shalat berjamaah di masjid pun kembali digiatkan.

Tidak bisa dimungkiri, bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi membuat sebagian warga trauma. Bencana itu menimbulkan ribuan korban jiwa dan kerusakan bangunan. Sarana ibadah seperti masjid pun banyak yang rusak. Salah satunya Masjid Baiturrahman yang berlokasi di Palu Grandmall, Kota Palu, yang dekat dengan pantai.

Saat bencana terjadi pada 28 September 2018, kubah masjid tersebut yang berwarna hijau roboh dan menimpa sejumlah jamaah yang akan melaksanakan shalat Maghrib. Akibatnya, banyak jamaah masjid meninggal dunia. Kondisi tersebut menyebabkan trauma bagi sebagian warga. Hal ini juga dirasakan oleh umat Islam yang ingin beribadah ke masjid untuk shalat berjamaah.

 

photo
Suasana shalat subuh berjamaah di lokasi darurat di Masjid Baiturrahman Kota Palu Sulawesi Tengah Selasa (13/11).

"Tetapi, saat ini warga mulai bangkit kembali untuk shalat berjamaah di masjid,'' ujar pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Baiturrahman H Hasman, Selasa (13/11) pagi.

Hal ini ia sampaikan di sela-sela kunjungan pimpinan Yayasan Askar Kauny Ustad Bobby Herwibowo ke Palu dalam kegiatan peduli Palu, Sigi, dan Donggala.

Menurut Hasman, sebelum terjadi gempa, masjid tersebut sering kali dipadati jamaah. Mereka berasal dari warga sekitar maupun pengunjung pusat perbelanjaan atau pengguna jalan yang melintas.

Hasman mengatakan, bencana gempa bumi memang memberikan dampak besar pada masjid karena sebagian besar bangunan rusak. Namun, warga berinisiatif secara swadaya membangun atap sementara di lokasi masjid yang rusak.

Kini aktivitas shalat berjamaah pun kembali dipadati jamaah. Bahkan, kata dia, sudah dua kali warga bisa menggelar shalat Jumat di masjid tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement