Rabu 07 Nov 2018 11:38 WIB

Kiai Ma'ruf: Jaga Negara Jadi Kewajiban Warga NU

Tanpa sebuah keutuhan, negara ini tidak akan bisa maju.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia sekaligus Calon Wakil Presiden nomor urut dua, KH Ma’ruf Amin mendatangi Gedung Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta. Selasa (6/11).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia sekaligus Calon Wakil Presiden nomor urut dua, KH Ma’ruf Amin mendatangi Gedung Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta. Selasa (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menerima kedatangan ulama dan warga Nahdlatul Ulama (NU) se-Jakarta Pusat di kediamannya Jalan Situbondo nomor 12, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (7/11). Ulama dan warga NU itu pun mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan Jokowi Widodo-KH Ma'ruf Amin.

"Mereka ingin mendukung Pak Jokowi dan saya Capres-Cawapres 2019. Saya kira ini dukungan spontanitas dari para ulama dan para warga NU se-Jakarta Pusat," ujar Kiai Ma'ruf kepada wartawan.

Baca Juga

Mustasyar PBNU ini mengatakan, ulama dan warga NU memang memiliki kewajiban untuk menjaga negara dan bangsa. Karena itu, warga NU se Jakarta Pusat tersebut mendukungnya untuk menjaga bangsa ini. "Menjaga negara ini menjadi kewajiban kita warga NU karena memang bagi kita NKRI harga mati. Karena itu kita harus menjaga dari upaya-upaya yang ingin merusak, membelokkan," ucap Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf mengatakan, ulama dan warga NU harus menjaga bangsa ini agar tidak terpecah belah dan selalu menjaga keutuhan bangsa. Karena, kata dia, tanpa keutuhan negara ini tidak akan bisa maju. "Karena itu kita harus bersama-sama menjaga, membina, memperkuat keutuhan dan kesatuan bangsa," kata Ketua Umum MUI ini.

 

Selain itu, tambah dia, ulama dan warga NU juga harus menjaga agama, sehingga agama tidak ternodai dan tidak disalahtafsirkan. Karena, menurut dia, jika disalahtafsirkan maka agama dapat menjadi musibah bagi Indonesia.

"Nah kita harus menjaga pemahaman yang moderat yang selama ini memang diusung oleh NU. Saya kira itu. Mendukung stabilitas, mengawal ketenangan, dan menghindari kegaduhan," jelas Kiai Ma'ruf.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement