Ahad 21 Oct 2018 21:10 WIB

Kiai Didin: Santri Harus Jadi Contoh Generasi Muda Lainnya

Kiai Didin menilai, peringatan hari santri merupakan penghargaan dari negara.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Bayu Hermawan
KH Didin Hafiduddin
Foto: Republika
KH Didin Hafiduddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan muslim Didin Hafiduddin mengatakan, peringatan Hari Santri Nasional merupakan salah satu bentuk penghargaan dari negara terhadap kehadiran santri di Indonesia. Ia pun mengatakan, santri harus menjadi contoh bagi generasi muda lainnya.

Didin Hafiduddin, menyatakan ucapan selamat atas diperingatinya hari santri ini. Didin menjelaskan bahwa sejak dulu santri sudah ikut berjuang untuk kemerdekaan bangsa. Santri adalah orang-orang yang terlibat secara aktif dalam membangun masyarakat.

"Hari Santri Nasional ini adalah momen untuk lebih meningkatkan peran santri di tengah-tengah maayarakat. Lebih penting lagi bagi saya, para santri harus menjadi contoh bagi generasi muda lainnya," ujar Kiai Didin kepada Republika.co.id, Ahad (21/10).

Seorang santri diharap bisa menunjukkan eksistensinya dan memberi contoh melalui perilaku, akhlak, kebaikan, dan aktivitas yang dilakukan di kehidupan bermasyarakat. Saat ini, Kiai Didin menilai banyak sebagian anak mudanya yang memiliki akhlak namun keluar dari jalur agama.

Para santri memiliki tugas penting untuk menghentikan perilaku ini. Jangan sampai kondisi seperti ini terus terjadi dan melanda hingga anak cucu bangsa Indonesia. "Santri harus jadi pelopor. Menjadi generasi uswah atau contoh bagi generasi sesamanya," katanya.

Mengenai tema HSN 2018 yaitu kemandirian santri, Kiai Didin pun menyebut kemandirian ini harus dilihat secara sungguh-sungguh dan keseluruhan. Kemandirian tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi, seperti ekonomi.

Bentuk kemandirian yang dimiliki santri bisa dari banyak aspek, contohnya, politik, sosial, dan kepribadian. Sebagai seorang santri, maka terkenal akan kepribadiannya yang sederhana, terbiasa melayani dirinya sendiri, serta membangun ukhuwah islamiyah.

"Kemandirian ini penting, tapi jangan hanya ekonomi saja. Kemandirian dalam bersikap, berpolitik, dan menilai keadaan pun harus dimiliki. Jangan ikut-ikutan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement