Ahad 21 Oct 2018 19:38 WIB

‘Hari Santri Momen Penguatan Nahdliyin dalam Keberagaman’

Hari Santri merupakan langkah besar dalam pelurusan sejarah.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Ribuan santri dari seluruh Jawa Barat mengikuti kirab Hari Santri Nusantara Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Ahad (21/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ribuan santri dari seluruh Jawa Barat mengikuti kirab Hari Santri Nusantara Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Ahad (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah mendeklarasikan Hari Santri Nasional. PBNU akan memperingati Hari Santri Nasional sebagai momen penguatan nahdliyin dalam keberagaman.

"Ini sebagai momentum penguatan nahdliyin dalam keberagamaan, kebangsaan, dan kesejahteraan," ujar Wakil Ketua Umum PBNU Maksum Machfoedz saat dihubungi Republika, Ahad (21/10).

Meski kegiatan peringatan HSN terpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat, dia mengatakan, aneka kegiatan diselenggarakan di seluruh penjuru PWNU, PCNU, MWCNU. Ia mengatakan peringatan juga akan melibatkan semua lembaga dan badan otonom NU. 

Dia menambahkan penetapan Hari Santri Nasional juga menjadi pengakuan terhadap kiprah NU dalam perjuangan. Ia menyatakan ini merupakan langkah besar dalam pelurusan sejarah nasional dan sejarah dunia.

 

Ia menyatakan salah satu pendiri NU Hasyim Al Asy'ari memberikan melawan Belanda wajib hukumnya fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Ini menjadi landasan historis-filosofis yang menjadi bahan bakar serta energi perlawanan masyarakat Surabaya dan lahirlah Hari Pahlawan. 

Akan tetapi, kata dia melanjutkan, peran santri atau nahdlatul ulama (NU) ditutupi dan tidak pernah muncul dalam sejarah. Padahal, presiden pertama Soekarno mengingatkan jangan sekali-kali melupakan sejarah (jas merah). "Hari santri nasional luar biasa penting setelah sekian lama NU dilupakan dalam sejarah," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement