Jumat 19 Oct 2018 17:11 WIB

Kiai Ma'ruf Minta Santri tak Hanya Belajar Alquran

Santri juga harus belajar lebih luas lagi soal situasi kehidupan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin (ilustrasi)
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin meminta agar para santri tidak hanya belajar membaca Alquran dan Kitab Kuning. Namun, juga harus belajar lebih luas lagi soal situasi kehidupan, sehingga bisa memberi jalan keluar bagi permasalahan bangsa.

 

Baca Juga

Hal itu diungkapkan Kiai Ma'ruf saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama Ulama se-Madura di Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jumat (19/10). Menurut Kiai Ma'ruf, sejak zaman dahulu, pondok pesantren bertugas menyiapkan generasi untuk membangun bangsa dan negara. Karena itu, selain belajar agama dengan mempelajari Alquran dan kitab kuning, para santri wajib melengkapi diri dengan ilmu lain.

 

"Misalnya, santri sekarang harus melengkapi diri melawan isu-isu yang ada, agar dapat menangkal berita miring dan hoaks. Jadi tidak hanya mampu membaca Alquran dan menulis serta membaca kitab kuning," ujar Kiai Ma'ruf dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (19/10).

 

Lebih lanjut, Kiai Ma'ruf mendorong santri agar juga belajar tentang siasat ekonomi dan kebudayaan, sehingga dapat membaca situasi dan kondisi, problem-problem yang terjadi. "Termasuk belajar ilmu siasat ekonomi dan kebudayaan," ujarnya

 

Dia berharap santri ke depannya bisa memberikan jalan keluar dari berbagai problem yang terjadi saat ini. Menurut dia, saat ini santri menghadapi tantangan yang berat, sehingga juga harus menguasai digital. "Harus diakui, santri sekarang ini menghadapi tantangan lebih berat. Harus menguasai digital untuk menghadapi tantangan global," kata Kiai Ma'ruf.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement