Selasa 16 Oct 2018 18:07 WIB

Rakernas MUI di Papua akan Sampaikan Pesan Kemanusiaan

Rakernas MUI juga akan menampilkan budaya Islam dengan bentuk budaya daerah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Panitia Pelaksana Rakernas IV MUI, KH Sodikun usai  diwawancara terkait persiapan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di Kantor  MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (16/10).
Foto: Republika/Muhyiddin
Ketua Panitia Pelaksana Rakernas IV MUI, KH Sodikun usai diwawancara terkait persiapan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Periode 2015-2020 akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di Raja Ampat, Papua Barat pada 22 hingga 24 November mendatang. Ketua Panitia Pelaksana Rakernas IV MUI, KH Sodikun mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan berbagai persiapan untuk menyukseskan forum tertinggi kedua setelah Musyawarah Nasional (Munas) itu.

Menurut dia, Rakernas MUI kali ini berbeda dengan sebelumnya. Bedanya, karena tahun ini akan menampilkan budaya-budaya daerah untuk menyampaikan pesan kemanusiaan. "Rakernas kali ini tidak hanya sekadar Rakernas, tapi ada Rakernas plus istilah kami, karena ada tampilan-tampilan budaya bagaimana kita memang menebarkan pesan-pesan kemanusiaan di sana," ujar Kiai Sodikun saat ditemui Republika.co.id di Kantor MUI, Selasa (16/10).

Baca Juga

Menurut dia, selama ini Rakernas MUI hanya menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi program MUI selama setahun, serta menyusun program kerja prioritas MUI ke depan. Namun, kata dia, kali ini MUI juga akan menampilkan budaya Islam dengan bentuk budaya daerah. "Tapi kali ini kita akan menampilkan budaya-budaya Islam dengan format kultur daerah, dengan budaya-budaya dari berbagai daerah," ucapnya.

Menurut dia, Rakernas ini nantinya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Dalam acara pembukaan itu, nantinya akan ditampilkan budaya daerah dan festival shalawat yang diusulkan Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin. "Sebelum Presiden memberikan kata sambutan, itu ada tampilan budaya dengan putra-putri juga, dengan alat budaya sana juga. Tapi pesannya adalah shalawat," katanya.

Ketua MUI Bidang Seni dan Budaya Islam ini menuturkan, saat ini Steering Committe (SC) masih menyiapkan topik dan materi yang akan dibahas dalam Rakernas. Temanya juga masih dirumuskan oleh SC. Tapi, telah disepakati bahwa tema yang diangkat adalah tentang ukhuwah kebangsaan. "Temanya memang lebih fokus orienstasinya kepada ukhuwah anak bangsa dalam memperkuat NKRI. Jadi tahun ini kan tahun politik, jadi yang akan kita cuatkan itu, ukhuwah, persaudaraan itu bisa ditingkatkan," jelasnya.

Disamping itu, dalam Rakernas ini juga akan membahas kembali tentang Arus Baru Ekonomi Indonesia yang pernah menjadi tema Rakernas MUI tahun lalu. Namun, kata dia, kali ini konsep ekonomi itu akan dibahas lebih rinci lagi. "Tapi tema kali ini dikaitkan dengan strategi aplikatifnya. Kalau kemarin secara konseptualnya, secara teotirisnya, sekarang lebih aplikatif lagi, sehingga sebuah konsep itu bisa dilaksanakan, tidak di awang-awang," katanya.

Dalam acara pembukaan, Rakernas MUI ini akan mengundang Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan akan dihadiri Ketua Dewan Pertimbangan MUI, jajaran jajaran Dewan Pimpinan MUI Pusat, 12 Komisi MUI, ketua lembaga di lingkup MUI, serta Ketua MUI dari seluruh provinsi se-Indonesia. "Insya Allah penutupannya kemungkinan besar akan dilakukan Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin," jelasnya.

Selain itu, tambah dia, dalam Rakernas ini rencananya  juga akan dilaksanakan kegiatan silaturrahim antara tokoh nasional dengan tokoh daerah se-Papua. Bahkan, disarankan adanya silaturrahmi keturunan raja-raja se-Indonesia. "Ini juga untuk membangun ukhuwah kebangsaan dan memperkuat komitmen kebangsaan. Tapi ini belum final, karena masih terkendala dengan dana," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Steering Commite Rakernas MUI, Buya Basri Bermanda menjelaskan bahwa Rakernas IV MUI ini cukup berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena bertepatan dengan tahun politik. Karena itu, di akhir Rakernas ini diharapkan bisa mengeluarkan rekomendasi.

"Nantinya diharapkan ada rekomendasi untuk umat ini, sehingga menjadikan pesta demokrasi ini bukan sebagai ajang untuk saling 'goreng-menggoreng', jadi supaya suasananya betul-betul menjaga keutuhan bangsa," kata Buya Basri ditemui di Kantor MUI, Selasa (16/10).

Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) ini berharap, Rakernas IV MUI ini bisa meningkatkan kerukunan umat beragama di Indonesia, serta bisa mengangkat kearifan lokal yang sesuai dengan kultur Islam. "Kami berharap Rakernas ini berjalan lancar dan dihadiri seluruh provinsi. Kita juga berharap bisa melihat kesejarahan masuk Islam di Timur sana," jelas Ketua MUI Bidang Hukum dan Perundang-undangan MUI ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement