Sabtu 13 Oct 2018 09:45 WIB

Hari Santri 2018, Begini Agenda Ribuan Santri Banyuwangi

Santri siap sukseskan HSN 2018 dari kerja bakti sampai doa bersama.

Kirab Hari Santri Nasional. Penyambutan rombongan Hari Santri Nasional di Ponpes Asshiddiqiyah, Jakarta, Sabtu (21/10).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Kirab Hari Santri Nasional. Penyambutan rombongan Hari Santri Nasional di Ponpes Asshiddiqiyah, Jakarta, Sabtu (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI— Sekitar dua puluh ribu santri akan ikut meramaikan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Ketua Panitia Peringatan HSN Banyuwangi Saifuddin Zuhri di Banyuwangi, Sabtu (13/10) menjelaskan sejumlah acara telah disiapkan menyambut Hari Santri.

"Acaranya mulai pagi hingga malam. Insya Allah jika ditotal seluruh rangkaian acara bakal diikuti 20 ribu santri se-Banyuwangi," kata pria yang akrab disapa Gus Udin ini.

Pada awal peringatan HSN yang diperingati setiap 22 Oktober  berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015 itu, mulai pukul 08.00 WIB, ribuan santri bakal melakukan ro'an (kerja bakti) membersihkan sampah di jalan-jalan kota di Banyuwangi.

"Ini adalah kontribusi santri untuk mengampanyekan gaya hidup bersih dan turut menjaga kebersihan. Dengan lingkungan yang bersih, beribadah akan menjadi nyaman, hidup menjadi lebih sehat, bekerja lebih semangat," katanya.

Pada saat bersamaan, ujar Gus Udin, juga dilaksanakan hataman atau khotmil Qur'an di Taman Blambangan yang terletak tepat di jantung Kota Banyuwangi. Tepat pukul 12.30 WIB juga akan dilaksanakan kirab santri.

"Kirab nanti akan dibuat beregu dari masing-masing kontingen pesantren, madrasah diniyah, TPQ, TPA dan kelompok-kelompok pengajian se-Banyuwangi," katanya.

Seusai kirab, para peserta akan menggelar apel kebangsaan. Apel ini bertujuan untuk menegaskan esensi peringatan HSN tahun ini yang mengambil tema "Bersama Santri Damailah Negeri".

Dia mengatakan, para santri juga mempresentasikan beragam film pendek hasil perlombaan tentang dunia pesantren. Pihaknya sengaja mendorong santri membuat film pendek tentang pesantren untuk memperkenalkan ke publik luas tentang pesantren sebagai lembaga pendidikan yang menjadi fondasi SDM bangsa ini sejak ratusan tahun silam.

Usai Shalat Maghrib, acara dilanjutkan dengan istighatsah atau doa bersama kebangsaan. Acara yang diikuti oleh kiai se-Banyuwangi ini bertujuan untuk memanjatkan doa bagi keselamatan dan kedamaian negeri.

"Kita semua berdoa agar seluruh negeri dihindarkan dari bencana, kita semua mendapat selamat dunia dan akhirat," ujar Sekretaris PCNU Banyuwangi ini.

Dia juga mengaitkan pentingnya kegiatan ini menyikapi tensi politik menjelang Pemilu 2019 yang mulai meninggi dan rentan dengan gesekan di tengah masyarakat. 

“Untuk itu, kami memohon kepada Allah SWT agar semuanya berjalan lancar, tanpa ada masalah apapun, dan bangsa Indonesia tetap damai," kata dia. Di sesi terakhir penyanyi religi asal Jember, Opik, akan menghibur para peserta dan masyarakat.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement