Kamis 11 Oct 2018 16:39 WIB

Ustaz Farid Perkenalkan Metode Cepat Baca Alquran di MTQN

Metade dan training ini sudah dilaksanakan dari tahun 2010 sampai sekarang.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Pelatihan 30 Menit Bisa Baca Alquran angkatan ke-70 diselenggarakan di Kantor Republika, Sabtu (9/9).
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Pelatihan 30 Menit Bisa Baca Alquran angkatan ke-70 diselenggarakan di Kantor Republika, Sabtu (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Panitia Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-27 menggelar kegiatan "Coaching Clinic 1 Jam Bisa Membaca Alquran" di Asrama Haji Embarkasi Medan, Sumatra Utara, Kamis (11/10). Dalam acara yang menjadi rangkaian kegiatan MTQ 2018 ini, Ustaz Achmad Farid Hasan memperkenalkan metode pelatihan baca Alquran.

Ustaz Farid merupakan penemu dari metode pelatihan baca Alquran 30 menit. Dia tampak memperkenalkan metode ini kepada ratusan peserta yang terdiri atas anak-anak maupun orang dewasa. Peserta tersebut ada yang tidak bisa membaca Alquran sama sekali. Ada juga peserta yang hadir untuk mengetahui metode tersebut.

Dalam pembukaannya, Ustaz Farid mengatakan, selama ini sudah ada beberapa riset yang mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang belum bisa membaca Alquran. "Kalau dibuat ringkasan dari temuan-temuan itu, kurang lebih ada 50 sampai 60 persen umat Islam belum bisa membaca Alquran. Menurut kami ini jumlah yang besar," ujar Ustaz Farid sebelum memperkenalkan metodenya.

photo
Cara Cepat Membaca Al Quran. Ustadz Achmad Faridz Hasan memberikan materi 30 Menit Bisa Membaca Al Quran di Republika, Jakarta, Sabtu (28/7).

Menurut dia, untuk memberantas buta huruf Alquran itu, selama ini pihaknya bersama Harian Republika juga telah menggelar training bersama Harian Republika, seperti yang dilakukan di Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. Namun, kata dia, masih banyak orang dewasa yang belum bisa membaca Alquran.

"Kami mengadakan training itu dari tahun 2010 sampai sekarang tiap bulan. Itu pengikutnya kebanyakan orang-orang dewasa. Sampai sekarang itu masih banyak yang ikut training itu," ucapnya.

Dia mengungkapkan, orang-orang dewasa itu banyak yang belum bisa membaca Alquran karena salah satunya disebabkan belum mengetahui metode atau cara yang mudah untuk bisa membaca Alquran. Karena itu, sejak 2000 lalu, Ustadz Farid telah memperkenalkan metode pelatihan baca Alquran 30 menit. "Kami yakin dengan metode ini umat Islam pasti akan menyambut dengan suka cita dalam belajar Alquran. Karena sekali ketemu, keluar akan langsung bisa baca Alquran," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Panita Pusat MTQN ke-27, Khoiruddin menjelaskan, kegiatan "Coaching Clinic 1 Jam Bisa Membaca Alquran" ini diselenggarakan sebagai upaya untuk memberikan layanan kepada masyarakat di sela-sela kegiatan MTQN. Program ini juga sebagai upaya untuk memberantas buta huruf Alquran.

"Nama program kita satu jam membaca Alquran. Ini kita laksankan dalam rangka pemberantasan buta huruf Alquran, di mana masyarakat ini sangat butuh cara membaca Alquran dengan cepat dan tepat," kata Khoiruddin.

photo
Membaca Alquran.

Menurut dia, program ini akan dilaksanakan dua gelombang. Gelombang pertama ditujukan kepada masyarakat umum dan gelombang kedua akan diikuti ketua-ketua LPTQ seluruh provinsi, para kafilah, dan para official. Jika metode ini berhasil, kata dia, maka nantinya dapat diterapkan di seluruh provinsi.

"Ini untuk membuktikan metode ini tepat atau tidak jika dilaksanakan di seluruh provinsi se-Indonesia," jelas Direktur Penerangan Agama Islam Kemeneterian Agama ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement