Jumat 28 Sep 2018 14:21 WIB

Rencana Kemenag Perbaiki Penulisan Alquran Patut Diapresiasi

Perbaikan dan penyempurnaan perlu dilakukan agar masyarakat menjadi lebih paham

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Membaca Alquran.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Membaca Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas mengapresiasi rencana Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperbaiki penulisan Alquran. Menurutnya perbaikan untuk penyempurnaan perlu dilakukan agar masyarakat menjadi lebih paham dan memaknai Alquran dengan lebih baik.

"Kalau dibuat perubahan tulisan, harapannya nanti di belakang ada keterangan. Agar masyarakat bisa lebih paham dan mengerti lebih baik terhadap Alquran ini," ujar Yunahar kepada Republika.co.id, Jumat (28/9).

Baca Juga

Yunahar pun memercayakan perbaikan yang akan dilakukan oleh Ulama Alquran Indonesia. Ia merasa tim yang ada sudah tentu ahli di bidangnya. Mereka pun dalam melakukan perubahan akan mengacu pada suatu ilmu dan tidak akan berani keluar dari situ.

Perbaikan dan penyempurnaan penulisan Alquran sampai kapanpun akan terus berlaku. Ini untuk membantu masyarakat lebih memahami dan mendekati pada teori-teori yang ada terkait sistem penulisan atau Mushaf Alquran.

Indonesia sendiri dalam sistem penulisan mengikuti teori milik al-Utsmani. Sistem penulisan ini memang tidak sama persis dengan penulisan bahasa Arab sehari-hari. Salah satunya dalam penulisan huruf alif.

"Kalau penulisan Alquran di Indonesia masih ada yang ditulis mengikuti kaidah penulisan bahasa Arab biasa dan mau diperbaiki mengikuti sistem Utsmani, ya sah saja. Bagus," lanjutnya.

Cara penulisan milik Utsman ini dianggap sudah baku mengingat pada zamannya ini disiapkan oleh tim tersendiri. Patokan penulisannya pun sudah jelas.

Namun ke depan, beberapa perubahan dan tambahan diperlukan seperti tanda baca seperti titik dan koma. Tanda baca fathah, kasrah, dummah ini tidak pernah muncul sebelumnya saat Utsman masih hidup.

Sebelumnya diberitakan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Alquran yang digelar Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) telah meyepakatibadanya perubahan penulisan kata dalam Alquran. Ada 186 kata yang akan mengalami perubahan dan disesuaikan dengan kaidah rasm Utsmani.

"Sudah diinventarisir, ada kurang lebih 186 kata yang akan diperbaiki penulisannya. Penulisannya itu seperti perlu tambah alif atau tidak, bacaannya sama," ujar Kepala LPMQ Muchlis M Hanafi, Kamis (27/9) lalu usai Mukernas.

Selain membahas mengenai penulisan, sejak 2016 lalu, LPMQ telah melakukan kajian, pengembangan, dan penyempurnaan terjemahan Alquran Kemenag. Hasil pengembangan ini juga telah dikaji lagi dan menghasilkan beberapa kesepakatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement