Sabtu 22 Sep 2018 00:44 WIB

Native Speaker Timur Tengah Motivasi Santri Ar Risalah

Syaikh Namlayti juga mendengarkan (tasmi') hafalan Alquran dan hadis para santri.

Syaikh Namlayti bersama para santri Ar Risalah.
Foto: Dok Ar Risalah
Syaikh Namlayti bersama para santri Ar Risalah.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG – Syaikh Dr Habib Namlayti dari Badan Wakaf Sunniyah Bahrain mengunjungi Perguruan Islam Ar Risalah, Padang, Sumatera Barat, Kamis (20/9).

Selain sosialisasi program wakaf, kedatangan  Habib Namlayti ke Perguruan Islam Ar Risalah juga memberikan motivasi belajar kepada para santri.

Didampingi kepala Madrasah Aliyah Ar Risalah H Aslam Hadi Lc,  ia memberikan wejangan kepada santri kelas X jurusan keagamaan. Kedatangan pengurus Badan Wakaf Sunniyah Bahrain ini mendapat sambutan antusias dari para santri, baik putra maupun putri.

Kepada para santri ia menjelaskan,  menuntut ilmu merupakan kewajiban setiap Muslim. Maka kesempatan yang dimiliki para santri Ar Risalah saat ini merupakan suatu anugerah yang harus disyukuri dan dimanfaatkan dengan baik.

"Kalian harus serius dan sabar selama menuntut ilmu serta menghiasi diri dengan kesalihan dan akhlak mulia, baik terhadap sesama, orang tua, maupun para guru dan manusia secara umum. Dengan ini keberkahan ilmu akan kalian peroleh," jelas syaikh jebolan universitas terbaik di Mesir, Yordan dan Maroko itu, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (20/9).

Selain memberikan motivasi,  Syaikh Namlayti juga mendengarkan (tasmi') hafalan Alquran  dan hadis para santri, di samping berdiskusi dan menjawab berbagai pertanyaan santri. Para santri terlihat begitu antusias bertanya seputar motivasi belajar dan peluang nelanjutkan pendidikan ke Bahrain dan Timur Tengah secara umum. Bahkan putra Syaikh Namlayti, Hamzah yang masih kelas 2 SMP yang ikut menyertai ayahnya juga menjadi sasaran pertanyaan para santri.

Kepala Madrasah Aliyah (MAS) Ar Risalah, Aslam Hadi  mengungkapkan  kegembiraannya dengan kedatangan Syaikh Namlayti. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan bahasa Arab para santri.

“Ke depan, kami  akan berupaya mendatangkan tokoh-tokoh dari Timur Tengah secara berkala sehingga siswa terbiasa mendengarkan dan berinteraksi dengan 'sohibul lughah' secara langsung,” ujar Aslam Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement