Jumat 14 Sep 2018 17:45 WIB

Manfaatkan Medsos untuk Sarana Dakwah

Pemuda sekarang memiliki kemampuan yang lebih tentang teknologi informasi dan medsos.

Rep: Zachrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Sosial Media
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sosial Media

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan DAI Indonesia (IKADI) KH Ahmad Satori Ismail berharap generasi muda Indonesia dapat memanfaatkan media sosial (medsos) untuk keperluan dakwah. Apalagi remaja saat ini mendapat keuntungan lebih dalam perkembangan teknologi informasi.

"Memang pemuda dan remaja sekarang memiliki kemampuan yang lebih tentang teknologi informasi dan medsos. Nah ini perlu diisi ilmu dan kemampuan agar bisa dimanfaatkan sebagai sarana dakwah," ujar Kiai Ismail kepada Republika.co.id, Jumat (14/9).

Ilmu dan kemampuan tentang agama dan nilai-nilainya perlu dikuasai terlebih dahulu oleh para remaja agar apa yang disampaikan nantinya benar dan dibutuhkan oleh masyarakat. Orang yang tidak punya ilmu, sudah pasti tidak bisa membagikan yang dimilikinya.

Lebih lanjut, Kiai Ismail menyatakan sebelum generasi muda ini berdakwah menggunakan medsos lebih baik dibina dari sisi kontennya. Jangan sampai mereka jadi agen asal tempel atau copy paste tanpa paham maknanya.

"Saya setuju dengan komentar dari kementerian agama (kemenag) yang menyatakan milenial adalah kunci agen dakwah inovatif dengan menggunakan medsos. Tinggal bagaimana langkah-langkahnya supaya itu bisa tercapai," lanjutnya.

Ia menilai medsos seperti dua mata pisau yang bisa membawa bahaya atau untung. Sebelum menimbulkan efek negatif atau bahaya, maka diperlukanlah pagar pembatas dengan hal-hal positif salah satunya keagamaan.

Apa yang ditulis di media sosial kini bisa tersebar dengan luas dan cepat. Bahkan bisa tertinggal sepanjang masa selama masih ada yang mau membaca dan memanfaatkan. Jika konten yang ditulis bagus maka mendapat pahala, namun jika jelek bisa dicerca.

Ketum IKADI ini menyebut dalam surat An-Nisa dikatakan hanya ada tiga konten yang boleh disebar. Pertama mengenai sengketa dan kepedulian, kedua tentang kebaikan, dan ketiga adalah hal-hal yang berkaitan dengan kedamaian umat. Pengguna medsos dan negara bisa menjadi damai jika tiga konten ini yang disebarkan kepada masyarakat luas.

Dakwah menggunakan medsos pun bisa mengurangi hal-hal yang negatif. Diharapkan dengan banyaknya medsos yang dibunakan dan konten yang beragam, penggunanya memiliki disiplin diri. Jangan sampai menggunakan waktu demi hal-hal yang tidak bermanfaat.

"Medsos bisa menjadi alternatif dakwah, smagat diperlukan malah. Misal kita membuat tulisan yang baik dan disebar, larinya bisa kemana-mana," ujar Kiai Ismail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement