Jumat 14 Sep 2018 16:31 WIB

Bencana Alam Bagian dari Ujian Kehidupan

Kerugian yang dialami masyarakat adalah sesuatu yang manusiawi.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Warga di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, berinisiatif mendirikan kembali rumah mereka yang roboh akibat gempa dengan memanfaatkan sisa bangunan yang ada, Rabu (5/9).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Warga di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, berinisiatif mendirikan kembali rumah mereka yang roboh akibat gempa dengan memanfaatkan sisa bangunan yang ada, Rabu (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB Prof Saiful Muslim mengatakan, gempa di Lombok harus dimaknai sebagai ujian dari Allah SWT. Dia meminta warga Lombok tidak terus larut dalam kekhawatiran.

Kerugian yang dialami masyarakat adalah sesuatu yang manusiawi. Namun, perhatian seluruh masyarakat Indonesia dengan memberikan bantuan membuat beban tersebut menjadi lebih ringan.

Saiful lantas mengajak agar mereka lebih meningkatkan ibadah kepada Allah. Sebagai umat beragama, saya kira tidak ada jalan lain kecuali kembali pada ajaran agama kita dengan mening katkan nilai-nilai ibadah, kesabaran kita, dan bagaimana cara kita membangkitkan kebersama an secara terus-menerus.

Dia menuturkan, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari gempa tersebut antara lain per- saudaraan yang meningkat. Selain itu, keberagamaan masyarakat NTB juga meningkat. Terbukti dengan seringnya mereka beristighfar dan berdoa kepada Allah.

Oleh karena itu, Saiful tidak melihat bahwa gempa besar yang melanda NTB mengganggu keagamaan masyarakat. Sebaliknya, masyarakat menjadi semakin intensif dalam beribadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement