Selasa 04 Sep 2018 07:52 WIB

Al Washliyah Sayangkan Pembatasan Dakwah Ustaz Abdul Somad

Sekjen PB Al Washliyah sebut UAS bukan penganut paham Wahabi seperti yang dituduhkan.

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
Ustaz Abdul Somad  saat menyampaikan ceramah di Masjid Baitussalam, Serpong, Tangerang, Rabu (11/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ustaz Abdul Somad saat menyampaikan ceramah di Masjid Baitussalam, Serpong, Tangerang, Rabu (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Abdul Somad (UAS) kembali mendapat penolakan dalam siaran dakwah di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Al Washliyah mengaku menyayangkan terulangnya penghadang dakwah yang akan dilakukan oleh UAS.

"Kami pengurus besar Al Washliyah menyayangkan tindakan oknum yang membatasi dakwah Ustaz Abdul Somad," kata Sekretaris jenderal Pengurus Besar Al Jam'iyatul Washliyah, Masyhuril Khamis dalam siaran pers, Senin (3/9).

Menurut Masyhuril, UAS bukanlah penganut paham Wahabi seperti yang dituduhkan. UAS adalah Ahli Sunnah Wal Jama'ah sebagaimana pemahaman Al Washliyah yang mengedepankan mazhab Syafi'iyah. "Oleh karena itu, atas nama keluarga besar Al Jam'iyatul Washliyah menyayangkan tindakan oknum yang menghalangi dakwah Ustaz Abdul Somad di beberapa daerah yang belakangan ini menjadi batal untuk dilaksanakan," kata dia.

Baca: Kemenag akan Dalami Informasi Pembatalan Ceramah Ustaz Somad

Masyhuril berujar, Al Jamiyatul Washliyah sebagai ormas Islam yang mengedepankan dakwah dan pendidikan, siap mem-backup aktivitas dakwah siapapun apalagi warga dan kadernya. Oleh karena itu pihaknya sangat menyayangkan insiden penolakan yang terjadi.

"Karena dakwah adalah kebebasan demokrasi dan juga sebagai kewajiban setiap individu ummat Islam untuk melakukan kegiatan dakwah karena itu adalah perintah dalam Islam," paparnya.

Oleh karena itu, dia mengatakan sudah seharusnya setiap orang bersama-sama dapat menjaga persatuan dan kesatuan. Termasuk menghargai kebebasan berdakwah di Indonesia. "Untuk itu, siapapun dan apapun kita, terhadap dakwah Ustaz Abdul Somad atas nama Pengurus Besar Al Washliyah mengharapkan tidak ada hadangan atau pembatasan apapun di kemudian hari," kata Masyhuril Khamis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement