Selasa 28 Aug 2018 19:10 WIB

Kemenag Ajak Mahasiswa Belajar Agama pada Sumber Otoritatif

Mahasiswa perlu memiliki sumber ilmu pengetahuan yang benar.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Ratusan mahasiswa Universitas Islam Nasional (UIN) Jakarta mengikuti prosesi wisuda di kampus UIN Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (18/2).
Foto: Republika/Musiron
Ratusan mahasiswa Universitas Islam Nasional (UIN) Jakarta mengikuti prosesi wisuda di kampus UIN Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kementerian Agama (Kemenag) mengajak kepada mahasiswa baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak agar belajar agama pada sumber yang otoritatif dan dengan cara yang benar. Hal ini disampaikan Kasi Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Ruchman Basori dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di IAIN Pontianak, Senin (27/8).

“Dalam mempelajari Islam kembalilah kepada kiai, dosen dan profesor yang ahli agama (faqih), jangan kepada mbah google agar tidak tersesat," kata Ruchman kepada Republika.co.id dalam pesan tertulisnya, Ahad (12/7).

Menurut dia, mahasiswa perlu memiliki sumber ilmu pengetahuan yang benar, sehingga tidak menyimpang dari ajaran agama Islam. Selain itu, menurut dia, di zaman teknologi ini mahasiswa juga perlu menjadi warganet yang cerdas saat beraktifitas di media sosial. “Jangan ikut-ikutan menyebar informasi apalagi narasi agama yang berpotensi menggiring ke arah paham intoleran dan radikal," ucapnya.

Di hadapan 1.768 mahasiswa baru IAIN Pontianak, Ruchman mengatakan bahwa saat ini banyak pemahaman radikal di dunia maya, sehingga mahasiswa perlu menjadi penebar paham yang moderat. "Mahasiswa PTKIN harus menjadi penebar paham dan gerakan Islam yang terbuka, moderat dan damai di tengah-tengah maraknya paham intoleran dan radikalisme," katanya.

PBAK IAIN Pontianak dilaksanakan pada tanggal 27-30 Agustus 2018 dan diikuti oleh 1.768 orang tersebar di tiga fakultas.  Yaitu Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan (FTIK).Sementara itu, Rektor IAIN Pontianak, Syarif menjelaskan, mahasiswa merupakan agen perubahan yang diharapkan oleh bangsa ini. Karena itu, dia meminta kepada mahasiswa baru tersebut agar berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa.

“Pemerintah telah melakukan langkah-langkah nyata agar anak bangsa dapat mengenyam studi pada jenjang pendidikan tinggi, di antaraya dengan penyediaan anggaran yang cukup, pembangunan sarana dan prasarana yang memadahi dan pembukaan akses seluas-luasnya," jelas Syarif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement