Senin 13 Aug 2018 20:40 WIB

Saat Bumi Diguncangkan

Bumi yang diguncang merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT.

Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi berkekuatan 7,0 skala Richter (SR) mengguncang Lombok hingga Bali pada Ahad (5/8) malam lalu. Untuk sementara, lebih dari 300 korban jiwa meninggal dunia akibat terguncang gempa.Ratusan lainnya luka-luka. Ini merupakan gempa yang lebih besar setelah pada 29 Juli lalu gempa juga mengguncang Lombok dengan kekuatan 6,4 SR.

Bumi yang diguncang merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT. Kembali, Allah menunjukkan tanda-tanda hari kiamat. Itulah bagian dari kiamat kecil. Sebuah tanda-tanda menjelang adanya kiamat besar ketika bumi menemui kehancuran.

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengelu- arkan beban-beban berat (yang dikandung)-nya, dan manusia bertanya. Mengapa bumi (terjadi begini)? Pada hari itu, bumi menceritakan beritanya karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu)kepadanya. (QS al-Zalzalah: 1- 5).

Sayyid Quthb dalam tafsir Fi Zilalil Quran menjelaskan, waktu yang dimaksud adalah hari kiamat. Bumi bergoncang dengan sekeras-kerasnya. Apa yang dikandung di dalamnya pun termuntahkan.

Segala sesuatu yang membebaninya selama ini lantas keluar. Jasad-jasad berbagai makhluk maupun tambang-tambang ke luar dari perut bumi. Seakan, dengan keluarnya mereka, bumi menjadi ringan dari beban-beban berat yang dikandung selama ini.

Manusia terkejut kala melihat fenomena itu. Mereka bingung dan takut saat melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya. Mengapa bumi (terjadi begini)?Apa yang menggoncangkannya sedemikian rupa? Mengapa? Dia terombang-ambing sambil mencari pegangan dan sandaran agar tidak jatuh terpelanting. Akan tetapi, segala sesuatu yang ada di sekelilingnya bergoyang dan bergoncang dengan sangat keras.

Manusia sebelumnya sudah pernah menyaksikan gempa bumi dan gunung meletus.Di Indonesia, kita hidup di tengah tanah penuh bencana.Tsunami Aceh, gempa Padang, gempa Yogya, dan terkini gempa Lombok menghancurkan semua.Rumah-rumah lantak.Jalan beraspal hancur.

Manusia direnggut jiwanya.Kita menyaksikan itu dengan mata kepala sendiri.

Namun, semua yang dilihat manusia belum seberapa dibanding dengan kiamat sebenarnya. Kerusakannya lebih dahsyat.

Sayyid Quthb bahkan menyebut, ini adalah perkara baru yang belum pernah diketahui dan dialami manusia sebelumnya.Perkara yang tidak diketahui rahasianya dan tidak pernah ada bandingannya.

Di dalam QS al-Qariah 4-5 dijelaskan be tapa dahsyat hari kiamat itu.Itulah hari ketika manusia seperti anai-anai yang bertebaran.Gunung pun dipadankan dengan bulu-bulu yang dihambur kan.Manusia menjadi makhluk kecil dan kerdil meski banyak jumlahnya.

Mereka laksana anai- anai dan kupu-kupu yang kebingungan tidak karuan menghadapi kerusakan massif tersebut. Manusia tidak mampu lagi mengendalikan dirinya.Dia tak tahu kemana tujuannya.

Gunung-gunung yang selama ini tegak berdiri menancap di bumi tiba-tiba saja seperti buku yang dihamburkan.Gunung laksana bulu yang ringan.Dia beterbangan ditiup angin beliung.

Ustaz Zulkarnain dari YPM Salman ITB pernah menjelaskan, apa yang dimaksud guncangan dalam surah al-Zalzalah bukan gempa biasa.Yang dimaksud dengan zulzilatmenurut Ibnu Abbas adalah goncangan dari dasar bumi.Setelah itu, tidak ada guncangan lagi.Guncangan yang dimaksud tidak lain adalah peristiwa hari kiamat.

Bagaimana dengan gempa yang kerap kita rasakan saat ini?Kepulauan Indonesia ada di sepan jang pertemuan tiga lempeng yang terus tumbuh berdesakan. Mereka adalah lempeng pasifik, Indo-Australia, dan Eurasia.

Desakan antarlempeng ini pun menimbun energi stres di pertemuan lempeng-lempeng tersebut.Wajar jika potensi gempa kita tergolong tinggi.Tapi, gempa saat ini hanya terjadi pada lapisan kulit bumi.

Almarhum Irfan Anshory yang pernah menjadi anggota tim tafsir ilmiah ITB mengungkapkan, bumi akan diguncangkan seguncang-guncangnya pada gempa versi kiamat.Guncangan ini tidak akan terukur oleh skala mana pun.

Bumi akan mengeluarkan beban beratnya seperti apa yang disebutkan dalam QS al-Zalzalah. Bukan hanya lapisan bumi, tetapi berikuti selimut bumi dan pusat bumi. Semua isinya akan ikut dimuntahkan. Irfan menjelaskan, ini sesuai dalam firman Allah SWT pada QS al-Insyiqaq 3-4: Wa idzaa l-ardhu muddat, wa alqat maa fiihaa wa takhallat. Dan apabila Bumi di kempiskan, dan melemparkan segala yang di dalamnya sampai kosong! Wallahu alam.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement