Senin 06 Aug 2018 21:57 WIB

Hari Santri Nasional akan Diresmikan 10 Agustus

Ssantri diharapkan lebih berkontribusi membesarkan pesantren.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Santri Pesantren Lirboyo mempelajari Kitab Kuning pada bulan Ramadhan di Kediri, Jawa Timur.
Foto: Beawiharta/Reuters
Santri Pesantren Lirboyo mempelajari Kitab Kuning pada bulan Ramadhan di Kediri, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang mengusung tema Bersama Santri Damailah Negeri akan diluncurkan pada 10 Agustus 2018. Rencananya malam puncak peringatan HSN akan dilaksanakan di Bandung pada 21 Oktober 2018.

Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI (Kemenag RI), Kamaruddin Amin mengatakan, melalui peringatan HSN diharapkan para santri dan masyarakat Indonesia secara umum bersama-sama dapat lebih berkontribusi membesarkan pesantren. Pesantren juga diharapkan semakin berkontribusi dalam mencerdaskan anak-anak bangsa.

"Santri diharapkan lebih termotivasi lagi untuk berpartisipasi aktif dalam membangun bangsa dan negara ini," kata Kamaruddin kepada Republika.co.id, Senin (6/8).

Menurut pandangannya, santri harus ditarik ke pusat atau ke tengah peradaban Indonesia. Jadi santri harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses berbangsa dan bernegara. HSN menjadi momentum untuk terus-menerus mengevaluasi peran, posisi dan kontribusi santri dalam proses berbangsa dan bernegara.

"Kita lihat sekarang kontribusi pesantren semakin terasa, semakin dirasakan oleh masyarakat, oleh bangsa dan negara ini terutama dalam mengarus utamakan keberagamaan yang moderat dalam membentuk karakter bangsa," ujarnya.

Dia menyampaikan, pesantren juga terus menerus berkontribusi dalam membentuk karakter bangsa. Pesantren menjadi tempat untuk pembentukan karakter, moral dan akhlak. Bahkan pesantren juga melakukan sejumlah kegiatan untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan mengembangkan life skill.

"Santri terlibat lebih sentral, strategis, substantif dan fundamental dalam proses berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Ada beberapa rangkaian acara yang akan dilaksanakan pada peringatan HSN 2018, Kamaruddin menjelaskan, di antaranya acara perkemahan santri nasional, santri millennial competition dan kopi darat akbar santri nusantara. Akan ada acara car free day bershalawat bersama Sabyan, mengaji bersama santri dan santri berpuisi. Selain itu akan ada acara muktamar pemikiran santri nusantara dan lain sebagainya.

Pada 22 Oktober 2018, upacara HSN akan dilaksanakan di seluruh kantor Kemenag di seluruh Indonesia. Diikuti seluruh pegawai Kemenag di seluruh Indonesia. Upacara HSN juga akan diadakan di seluruh pondok pesantren. Rencananya, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin yang akan menjadi inspektur upacara HSN.

Kemenag menginformasikan akan menggelar santri millennial competitions, kompetisi ini mencakup kontes desain meme dan festival video pendek santri. Festival video terbagi dua, di antaranya kategori iklan layanan masyarakat dan kategori lalaran nadzam alfiyah.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren dari Kemenag, Ahmad Zayadi menyampaikan, kompetisi tersebut menjadi bagian dari semarak menyambut HSN 2018. Meski demikian kompetisi itu tidak hanya untuk para santri sebab ada kategori untuk masyarakat umum.

"Hanya kompetisi video lalaran nadzam alfiyah saja yang dikhususkan untuk para santri yang masih duduk di pesantren," kata Zayadi dilansir di situs resmi Kemenag.

Ia menerangkan, panitia HSN 2018 juga telah menyediakan sertifikat, uang pembinaan dan trofi sebagai hadiah. Total uang pembinaannya mencapai Rp 259 juta, uang tersebut akan dipersembahkan kepada para peserta yang menjadi juara satu, dua, tiga, juara favorit dan harapan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement