Rabu 01 Aug 2018 16:22 WIB

Didin Berharap Pemerintah dan Guru Bercadar Saling Memahami

Kalau sama-sama memahami dan saling menghargai, tak akan ada masalah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
KH Didin Hafiduddin
Foto: Republika
KH Didin Hafiduddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama menyatakan bahwa guru bercadar harus mempunyai komitmen terhadap kebangsaan. Karena itu, guru bercadar harus mengikuti ucapa bendera dan tidak mengatakan bahwa pemerintah toghut atau kafir.

Menanggapi hal itu, Pengamat Pendidikan Islam, Didin Hafidhuddhin berharap agar guru bercadar dan pemerintah bisa saling memahami. Karena, di satu sisi guru bercadar memang harus mengikuti peraturan yang ada, sedangkan pemerintah juga harus menghormati hak guru bercadar.

"Di sisi lain guru yang bercadar atau berjilbab rapi juga harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. Misalnya upacara bendera ya ikut saja, demikian pula hal lainnya. Kan itu tidak menlanggar aqidah keyakinan," ujar Didin saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (1/8).

Menurut dia, pada prinsipnya bercadar merupakan sebuah kekebebasan, sehingga pemerintah juga harus betu-betul menjaga itu hak guru bercadar. "Jadi kalau sama-sama saling memahami (pemerintah dan guru bercadar) dan saling menghargai saya kira enggak ada masalah. Kalau yang saya harapakan begitu," ucap Didin.

Baca: Kemenag: Guru Bercadar Harus Komitmen untuk Kebangsaan

Guru Besar Agama Islam IPB ini menambahkan, seseorang tidak boleh mengatakan bahwa pemerintah toghut, apalagi guru yang merupakan seorang pendidik. Karena itu, dia meminta agar guru bercadar tidak memberikan stigma negatif seperti itu kepada pemerintah. "Tidak perlu kemudian mengatakan toghut kepada pemerintah, saya kira enggak perlu, enggak ada manfaatnya juga, toh kita di bawah NKRI kan, kita perbaiki bersama dari dalam," kata Didin.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Suyitno mengatakan bahwa seorang guru yang bercadar harus mempunyai komitmen terhadap kebangsaan. Hal itu dikatakan Suyitno saat menjadi narasumber Focus Group Discussion Program Direktorat GTK di Jakarta, Senin (30/7).

Menurut dia, masalah cadar di kalangan guru dan siswa di sekolah saat ini mulai marak. Karena itu, dia mengingatkan agar jangan sampai guru yang bercadar menyalahkan guru yang tidak bercadar.  “Guru yang bercadar juga tetap harus berkomitmen untuk penguatan nilai-nilai kebangsaan, misalnya mau upacara bendera, hormat bendera dan tidak menganggap pemerintah itu toghut," ujar Suyitno dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement