Kamis 26 Jul 2018 17:04 WIB

MUI Berharap Kontestan Pemilu Junjung Tinggi Etika dan Moral

MUI mengharapkan pemilu tersebut dapat terlaksana dengan jujur, adil, tertib, damai.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
etua Umum MUI KH Maruf Amin
Foto: Republika/ Wihdan
etua Umum MUI KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin mengatakan, Negara Indonesia insya Allah akan melaksanakan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019. MUI mengharapkan pemilu tersebut dapat terlaksana dengan jujur, adil, tertib dan damai.

"(MUI mengharapkan) semua kontestan (pemilu) taat kepada aturan main dan menjunjung tinggi etika dan moral serta berperilaku akhlaqul karimah," kata Kiai Ma'ruf saat pidato Tasyakuran Milad MUI ke-43 dan peletakan batu pertama pembangunan Menara MUI di Jalan Raya Mabes Hankam, Jakarta Timur pada Kamis (26/7).

Ia menyampaikan, ulama mengharapkan Pemilu 2019 akan berjalan demokratis dan terhindar dari perilaku kurang terpuji apalagi melanggar hukum. MUI mengharapkan dapat terpilih para anggota DPR, DPRD, DPD dan pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang terbaik serta mampu mengemban amanah rakyat. Sehingga bisa membawa Negara Indonesia kepada kemajuan dan kemaslahatan di bawah lindungan Allah SWT. "MUI mengharapkan bangsa kita tetap utuh dan bersatu walaupun berbeda pilihan politiknya pada Pemilu 2019," ujarnya.

Baca: Pembangunan Menara MUI Ditargetkan Selesai pada 2020 

Sebelumnya, KH Ma'ruf juga menyampaikan, kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara peletakan batu pertama pembangunan Menara MUI menunjukkan perhatian dan dukungan yang kuat dari kepada MUI, ulama dan umat Islam. Hal ini mencerminkan hubungan yang dekat dan akrab. Serta saling mengisi dan menguatkan antara dua komponen yang sangat strategis di negara yaitu ulama dan umara.

"Situasi dan kondisi sebuah negara apakah baik atau buruk, apakah akan maju atau terpuruk, sejahtera atau miskin, kaya atau miskin, tergantung dari dua komponen di dalamnya, yakni ulama dan umaro," jelasnya.

Ia menegaskan, maka ulamanya harus baik dan umaranya juga harus baik. Manakala salah satu kurang baik, maka tidak dapat diwujudkan negara yang adil, sejahtera, tertib dan damai. Untuk itu, MUI akan terus berikhtiar meningkatkan kualitas ulama dan peranannya dalam kehidupan bangsa.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement