Ahad 22 Jul 2018 12:36 WIB

Laznas DDII Ajak Umat Islam Berkurban di Pedalaman Nusantara

umat yang hidup di pedalaman juga harus merasakan semarak Idul Adha tahun ini.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
JAKARTA -- Manager Program Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) meluncurkan program qurban 2018 di Kantor DDII, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Ahad (22/7).
Foto: Republika/Muhyiddin
JAKARTA -- Manager Program Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) meluncurkan program qurban 2018 di Kantor DDII, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Ahad (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha 2018, Lembaga Amil Zakat Nasiona Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) mengajak umat untuk berkurban di pedalaman nusantara. Manajer Program Laznas DDII, Agung Gumelar mengatakan, umat yang hidup di pedalaman juga harus merasakan semarak Idul Adha tahun ini.

Menurut dia, berkurban merupakan teladan dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sebagai bentuk penghambaan kepada Allah. Namun, menurut dia, terkadang umat yang hidup di pedalaman masih kerap terlupakan.

"Kita seringkali menyantap hewan kurban setiap tahunnya, membuat sate dan sebagainya, sedangkan kita belum mengetahui kondisi saudara kita di pedalaman, tepencil dan jauh, dan minim dai-dai di sana," ujar Agung saat ditemui dalam peluncuran program qurban di Kantor DDII, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Ahad (22/7).

Karena itu, lanjut dia, pada tahun ini Laznaz DDII mengangkat tema semarak qurban di pedalaman. Dia pun mengajak agar umat berkurban melalui DDII untuk disalurkan ke daerah pedalaman. Umat bisa langsung menghubungi pengurus Laznas DDII melalui website ataupun datang langsung ke Kantor DDII.

 

"Jadi saudara-saudara kita di pedalaman pun harus mendapat kebahagiaan ketika kurban. Jadi tidak hanya di perkotaan saja yang merasakan," ucapnya.

Agung menambahkan, secara nasional tahun ini Laznas DDII menargetkan untuk menyembelih 10 ribu hewan kurban sapi. Sementara, untuk di luar negeri ditargetkan pengumpulan dana Rp 10 miliar untuk dibelikan hewan kurban.

"InsyaAllah 10 ribu hewan kurban itu akan disebarkan ke daerah pedalaman, banyak daerahnya dari Aceh sampai Papua," kata Agung.

Mulai Ramai

Kecamatan Kalideres dan Cengkareng, Jakarta Barat, masih menjadi sasaran para pedagang hewan kurban jelang hari raya Idul Adha.

"Kedua wilayah tersebut masih menjadi lokasi penjualan hewan kurban terbanyak di Jakarta Barat, sebab di wilayah tersebut berbatasan dengan daerah lain dan banyak lahan kosong, kata Kepala Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Barat, Marsyawitri Gumay, di Jakarta, Jumat Kemarin.

Untuk mencegah hewan kurban berpenyakit dijual ke masyakarat, Suku Dinas KPKP akan melakukan cek kesehatan hewan kurban secara rutin sepuluh hari jelang hari raya Idul Adha, 22 Agustus 2019.

"Kami pastikan hewan kurban yang dijual dicek kesehatannya. Kami akan melakukan pengecekan di delapan wilayah kecamatan di Jakarta Barat," ujarnya.

Sepuluh hari pengecekan hewan kurban tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan hewan dari penyakit antraks dan cacingan. Bila positif berpenyakit, maka hewan akan ditarik dari pasaran.

Marsyawitri juga meminta bantuan aparat kelurahan dan kecamatan dalam kegiatan pemeriksaan hewan kurban.

Selain itu, Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Barat akan turut mengerahkan beberapa personel untuk memantau apabila ada yang menjual hewan kurban di fasilitas umum seperti trotoar jalan, halte, dan lain sebagainya.

"Kami telah mengerahkan petugas satpol PP untuk melakukan penyisiran karena tidak mau kecolongan. Bila ada yang melanggar ketentuan akan ditindak," jelas Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement